Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Platinum menorehkan kinerja positif dalam lima bulan pertama tahun ini. Mengutip Bloomberg, Kamis (2/6) pukul 14.40 WIB, harga platinum kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Merchantile Exchange menguat 0,5% ke level US$ 977 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sejak akhir tahun lalu, harga platinum mencatat kenaikan hingga 9,3%.
Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, platinum mendapat dorongan dari pulihnya harga emas dunia, terutama selama kuartal I-2016. Namun, pada awal tahun pergerakan harga masih terkena imbas dari naiknya suku bunga The Fed di bulan Desember. Hal ini memukul platinum hingga ke level teredah tahun ini di US$ 820,1 per ons troi pada 20 Januari.
Setelah itu, efek kenaikan suku bunga The Fed mulai memudar. Pelaku pasar bahkan meyakini jika The Fed belum mampu untuk menaikkan suku bunga sebanyak empat kali tahun ini sehingga kembali mengangkat harga platinum. Apalagi disertai revisi outlook kenaikan suku bunga dari empat kali menjadi dua kali. Platinum mencatat level tertinggi di US$ 1.086,4 pada 2 Mei lalu.
Meski demikian, sentimen dari kenaikan suku bunga The Fed cukup sensitif bagi platinum. Harga kembali tertekan menjelang rapat The Fed bulan depan. Apalagi, pejabat The Fed menunjukkan keinginan untuk kembali menaikkan suku bunga di bulan Juni.
Jika suku bunga akhirnya naik di semester pertama tahun ini, Andri menduga harga platinum akan terseret dan bergerak di US$ 920 - US$ 1.040 per ons troi. "Gejolak harga akibat kenaikan suku bunga The Fed saya kira tidak lama. Selanjutnya, harga akan kembali dipengaruhi oleh sentimen jangka pendek dan fundamental," papar Andri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
