kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Platinum kembali terganjal data ekonomi Amerika


Senin, 16 Mei 2016 / 07:34 WIB
Platinum kembali terganjal data ekonomi Amerika


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Terhentinya laju kenaikan harga emas ikut mengganjal performa positif harga platinum. Meski begitu, secara fundamental platinum masih berpotensi kembali merangkak naik.

Mengutip Bloomberg, Jumat (13/5) lalu, harga platinum kontrak pengiriman Juli 2016 di New York Merchantile Exchange terkikis 0,18% menjadi US$ 1.052,10 per ons troi. Dalam sepekan pun harga platinum merosot 3,04%.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim bilang, penurunan harga platinum karena sajian data ekonomi AS yang memuaskan di akhir pekan lalu. Imbasnya, dollar AS menguat. Penguatan ini mengikis harga logam mulia, termasuk harga platinum.

"Ada peran aksi profit taking mengingat pekan sebelumnya penguatan harga platinum terjadi cukup tajam," ujarnya.

Secara fundamental, harga platinum masih bisa terangkat, mengingat adanya laporan Statistics South Africa yang menyebut produksi platinum Maret 2016 turun 24% ketimbang Maret 2015. Ini jadi penurunan terbesar sejak Agustus 2014.

"Ini bisa mengurangi surplus platinum di pasar global tahun 2016," ujar Ibrahim. Jika The Fed kembali menunda kenaikan suku bunga di pertemuan FOMC pada Juni 2016, Ibrahim menebak harga platinum bisa terbang ke level US$ 1.400 per ons troi di akhir tahun.

Ini sejalan dengan JPMorgan yang menaikkan prediksi harga platinumnya di 2016 sebesar 21% menjadi US$ 1.052 per ons troi. Tapi dalam waktu dekat platinum masih akan tertekan.

"Ada potensi koreksi di awal pekan," analisa Ibrahim. Ia menghitung harga platinum hari ini akan bergerak dalam kisaran US$ 1.030,00- US$ 1.100,20 per ons troi. Sementara, dalam sepekan mendatang, harganya bisa berada di antara US$ 995,00-US$ 1.105,30 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×