kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,25   -8,11   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak saham LQ45 pilihan OSO Sekuritas berikut


Kamis, 21 September 2017 / 13:58 WIB
Simak saham LQ45 pilihan OSO Sekuritas berikut


Reporter: Chindy Puri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Laju penguatan indeks saham dengan likuiditas tinggi, LQ45 tampak susut. Sempat mencatat penguatan year to date (ytd) lebih tinggi ketimbang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pertumbuhan indeks LQ45 mulai melambat.

Hingga Rabu (20/9), pertumbuhan indeks LQ45 secara ytd sebesar 11,17%. Angka ini lebih rendah ketimbang IHSG yang naik 11,51% secara ytd.

Analis OSO Sekuritas, Riska Afriani menilai, kenaikan indeks LQ-45 sudah signifikan. Hal inilah yang membuat harga saham berdasarkan valuasi sudah mendekati wajar bahkan ada yang melewati batas wajar.

Di tengah valuasi yang mulai tinggi, masih ada saham-saham jagoan yang layak diperhatikan. Saham pilihan OSO Sekuritas dari sektor konsumer adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). 

Kenaikan saham sektor ini belum begitu banyak. Dus, ada momentum untuk masuk. Meski demikian, Riska tidak menyarankan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) karena harga yang sudah mahal yakni Rp 51.000.

Di sektor perbankan, pilihan OSO Sekuritas adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang memiliki prive to book value (PBV) mahal. Namun, Riska menilai, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) masih berpotensi untuk jadi saham pilihan untuk LQ-45. "Kalau dilihat secar keseluruhan memang pertumbuhan kredit dari perbankan turun. Namun, ada potensi BBNI dan BMRI untuk naik lebih tinggi lagi," tambahnya.

Saham PT Astra International Tbk (ASII) menjadi pilihan OSO Sekuritas di sektor industri meski terkoreksi. "Ketika pemerintah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi otomatis sektor riil berjalan. Jadi untuk penjualan mobil motor mampu meningkat," imbuhnya.

Dua jagoan saham pertambangan yang masih menarik untuk dikoleksi adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Menurut Riska, saat ini sektor perkebunan masih mengalami penurunan sehingga berat untuk rebound. Harga komoditas crude palm oil (CPO) masih berpotensi turun. Ia merekomendasikan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) untuk alternatif jangka panjang. Pasalnya, harga sekarang masih di bawah nilai wajar.

Riska melihat, saham properti menengah ke atas masih belum begitu baik. Marketing sales emiten properti rata-rata semester satu masih di bawah 50%. Meski begitu, saham LQ-45 pilihan Riska dari sektor properti adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). "Di sinilah kita bisa mengambil momentum seiring dengan kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga di 4,5%," kata dia.

Di sektor konstruksi, Riska menilai adanya kekhawatiran pelaku pasar pada pendanaan. Namun, valuasi harga saham konstruksi cukup murah sehingga OSO Sekuritas memilihkan saham PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya (WIKA). Sementara saham pilihan di sektor industri dasar adalah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×