kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siap produksi di 2022, Gorontalo Minerals cari teknologi murah hingga ke Eropa


Selasa, 05 Maret 2019 / 22:28 WIB
Siap produksi di 2022, Gorontalo Minerals cari teknologi murah hingga ke Eropa


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses dapatkan izin kegiatan produksi, joint venture PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Aneka Tambang (ANTM) yakni PT Gorontalo Minerals (GM) akan manfaatkan teknologi heap leaching untuk memproduksi tembaga dan emas. Teknologi tersebut, digadang gadang mampu menekan belanja modal atau capital expenditure ke depan.

Direktur dan Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan, GM diharapkan dapat memulai produksinya di semester II 2021 dengan rata-rata volume produksi yakni 1 juta ton bijih per tahun. Di mana, perusahaan tersebut sedang mengupayakan cara mempercepat produksi dengan biaya seminimal mungkin, melalui teknologi Heap Leaching.

Dengan begitu, GM bisa langsung mengkonversi produksi bijih copper tembaga menjadi copper cathode, tanpa melalui proses konsentrat. Hanya saja, untuk tonase volume akan terbatas, sehingga pada akhirnya perusahaan itu tetap membutuhkan smelter.

"Tapi untuk batch pertama, diharapkan dapat diproduksi dari Heap Leaching. Kalau ini bisa, capexnya akan rendah, murah sekali dan bisa dari internal cashflow kami, jadi tidak perlu pendanaan," kata Herwin, Selasa (5/3).

Bahkan, Herwin meyakinkan saat tambang tembaga & emas di Gorontalo, Sulawesi itu sudah mulai beroperasi di 2022, cashflow yang didapat bisa dicatatkan sebagai revenue (BRMS dan ANTM). Sebagai informasi, saham GM saat ini, 80% dikuasai oleh BRMS sedangkan 20% dimiliki ANTM.

"Jadi biayanya (heap leaching) murah, diharapkan enggak lebih dari US$ 30 juta. Alatnya masih kita shop arround di lokal market, China hingga ke Eropa. Kita cari yang murah dan reliable," jelasnya.

GM telah memperoleh Izin Kegiatan Operasi Produksi dari Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral. Izin tersebut menjadi dasar bagi GM untuk mengembangkan dan mengoperasikan tambang tembaga dan emas yang dimiliki Perusahaan di propinsi Gorontalo di Sulawesi.

Saat ini, GM mengoperasikan konsesi tambang berdasarkan Kontrak Karya atas lahan seluas 24.995 hektar di Kabupaten Bone Bolango yang merupakan bagian dari Propinsi Gorontalo, di Sulawesi.

Lokasi-lokasi tambang yang saat ini dioperasikan oleh GM terletak di area Sungai Mak, Cabang Kiri, Motomboto North, Motomboto East, dan Kayu Bulan, dengan Estimasi Sumber Daya sebesar 400 juta ton bijih dengan kadar 0,48% Cu dan 0,43 g/t Au, dan Estimasi Cadangan pada Sungai Mak sebesar 105 juta ton bijih dengan kadar 0,7% Cu dan 0,33 g/t Au.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×