Sumber: Bloomber | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Dollar AS menguat ke level tertinggi dalam tujuh pekan terakhir. Hal ini tercermin pada Bloomberg US Dollar Index yang naik 0,3% menjadi 1.015,99 per pukul 17.00 waktu New York. Sebelumnya, indeks yang mengukur kekuatan dollar terhadap 10 mata uang utama dunia ini sempat menyentuh level 1.016,64. Kemarin, indeks sempat bertengger di posisi 1.017 yang merupakan level tertinggi sejak 18 September lalu.
Sementara itu, yen menguat 0,4% menjadi 132,72 per euro setelah terapresiasi ke posisi 132,37, level terkuat sejak 10 Oktober lalu. Sedangkan, yen menguat 0,1% menjadi 98,50 per dollar. Adapun euro melemah 0,3% menjadi US$ 1,3474 setelah sebelumnya melemah ke posisi US$ 1,3442 yang merupakan posisi terlemah sejak 18 September lalu.
Penguatan dollar terjadi setelah data industri jasa AS menanjak melebihi prediksi. Hal ini kian memperkuat spekulasi bahwa the Federal Reserve akan segera menurunkan nilai stimulus mereka pada akhir tahun ini.
"Reli dollar terjadi seiring data Institute for Supply Management non manufacturing index yang menunjukkan angka positif," jelas Fabian Eliasson, head of US currency sales Mizuho Financial Group Inc di New York.
Sementara, pelemahan euro terhadap yen terjadi setelah anggota Bank Sentral Eropa Joerg Asmussen bilang pemulihan ekonomi Eropa masih terbilang mini. Di sisi lain, penguatan yen Jepang versus 16 mata uang utama dunia dipicu oleh pernyataan Gubernur Bank of Jepang yang bilang langkah menekan deflasi di negara tersebut telah sukses.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News