kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,19   -7,17   -0.77%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester II, SILO kejar pembangunan 3 RS baru


Senin, 11 Agustus 2014 / 19:26 WIB
Semester II, SILO kejar pembangunan 3 RS baru
ILUSTRASI. Ketahui 5 Cara Alami Melancarkan Buang Air Besar Ini


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) mengejar pembangunan tiga rumah sakit di sisa tahun ini. Setelah beberapa waktu tertunda, SILO memastikan akan membuka tiga rumah sakit baru di Medan, Kupang, dan Yogyakarta pada kuartal IV-2014 mendatang.

Sekretaris Perusahaan SILO, Budi Suharto mengatakan, sebenarnya ketiga rumah sakit itu direncanakan dibuka pada kuartal II lalu, namun pembangunannya mesti mundur. "Tetapi sekarang sudah hampir selesai dan dipastikan bisa beroperasi pada akhir tahun," jelasnya kepada KONTAN, Senin (11/8).

Dana pembangunan rumah sakit berasal dari belanja modal SILO yang sebesar Rp 900 miliar. Setidaknya, satu rumah sakit membutuhkan dana sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar. Artinya, SILO menyiapkan Rp 600 miliar untuk membangun tiga rumah sakit tersebut.

Sejatinya, SILO menargetkan bisa membangun tujuh rumah sakit per tahunnya. Namun, tahun ini SILO terhadang kendala sisi perizinan. SILO pun telah menunda pembangunan dua rumah sakit di Ambon dan Serang.

Pada kuartal II-2014 lalu, SILO sudah meresmikan rumah sakit Siloam Purwakarta. Selain itu, rumah sakit Siloam Cinere kini telah mendapat izin untuk menjadi rumah sakit khusus jantung.

Hingga saat ini, SILO sudah mengoperasikan 17 rumah sakit yang tersebar di 13 kota di Indonesia. Sepuluh di antaranya adalah rumah sakit baru. Kini, kapasitas rumah sakit SILO mencapai 3.900 tempat tidur dengan 1.700 dokter umum dan spesialis.

Dia menyatakan, pendapatan SILO dari 7 rumah sakit lama berkontribusi 69% dari total pendapatan yang sebesar Rp 1,56 triliun. Sementara 10 rumah sakit baru menyumbang Rp 472 miliar atau mewakili 30% dari total pendapatan.

Informasi saja, pada semester I tahun ini, pendapatan SILO naik 31% menjadi Rp 1,56 triliun. Sementara EBITDA tumbuh 45% menjadi Rp 208 miliar. Laba bersih SILO juga naik dari Rp 21,9 miliar menjadi Rp 46,13 miliar.

Anak usaha Grup Lippo ini juga masih membuka peluang untuk membidik pertumbuhan melalui jalan akuisisi. Sebelumnya, SILO sudah mengakuisisi dua rumah sakit di Bali yakni RS BIMC di Kuta dan di Nusa Dua. SILO mengambil alih kedua rumah sakit ini dengan membeli 80% saham PT Medika Sarana Traliansia. Nilainya mencapai Rp 308 miliar.

Budi yakin, pada akhir tahun pendapatan SILO bisa loncat hingga Rp 3 triliun, naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 2,5 triliun. Pada perdagangan Senin (11/8) saham SILO nyaman bertengger di level Rp 15.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×