Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas pasar modal domestik cukup kencang dan masih di bawah tekanan. Hal ini pula yang menjadi alasan sejumlah perusahaan menunda go public.
Lantaran kondisi pasar yang masih labil, korporasi khawatir dana yang terserap dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) tidak maksimal. Dalam beberapa gelaran IPO terakhir, meski tetap masuk pasar, beberapa perusahaan menurunkan porsi sahamnya.
Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, satu perusahaan, yaitu PT Wahana Duta Jaya Rucika memundurkan jadwal IPO. Wahana Duta Jaya adalah produsen pipa dengan merek Rucika.
Sebelumnya, Rucika berniat menggelar IPO dengan menggunakan buku Desember 2017. Ini berarti, Rucika paling telat akan go public pada Juni 2018. "Ada satu perusahaan, IPO Rucika mundur," kata Samsul Hidayat, Direktur BEI, Rabu (16/5).
Dengan tertundanya IPO, maka dipastikan Rucika tidak akan menawarkan saham perdana hingga akhir Juni tahun ini. BEI tidak menjelaskan jadwal pasti IPO Rucika.
Samsul menyebutkan, selain Rucika, belum ada perusahaan yang berencana memundurkan jadwal IPO.
BEI menilai memang ada beberapa sentimen negatif di pasar, termasuk pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Tapi sejatinya kondisi pasar saat ini tak terlalu ekstrem dan masih terkendali.
Yang pasti, perusahaan yang menunda IPO bukan hanya satu. Mandiri Sekuritas menyatakan, sedikitnya ada dua kliennya yang terpaksa menunda IPO lantaran pasar tak kondusif. "Ada dua perusahaan yang mundur. Mereka cari waktu di semester kedua atau tahun depan," ungkap Direktur Mandiri Sekuritas Laksono Widodo, kemarin.
Namun manajemen Mandiri Sekuritas enggan membeberkan identitas dua perusahaan yang menunda IPO. Saat ini, ada empat perusahaan yang ada di pipeline Mandiri Sekuritas yang akan masuk Bursa Efek Indonesia. Dua di antaranya anak usaha BUMN, yakni Asuransi Tugu Pratama dan Indonesia Kendaraan Terminal. Adapun satu perusahaan swasta adalah Wahana Duta Jaya Rucika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News