kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebanyak 16 calon penghuni bursa telah mini expose, cermati profilnya


Kamis, 15 Maret 2018 / 07:58 WIB
Sebanyak 16 calon penghuni bursa telah mini expose, cermati profilnya
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan tengah bersiap melepas saham perdana ke Bursa Efek Indonesia melalui initial public offering (IPO). Sejak Januari hingga saat ini, setidaknya sudah ada 16 perusahaan yang bertandang ke BEI untuk melakukan mini expose (Simak selengkapnya di Harian KONTAN, Kamis, 15 Maret 2018). Beberapa di antaranya telah melakukan penawaran awal dan menetapkan harga IPO.

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, enam perusahaan menggunakan buku September 2017 sebagai dasar valuasi harga, satu perusahaan menggunakan buku Oktober 2017, dan satu perusahaan lain menggunakan buku November 2017. "Lalu, delapan perusahaan menggunakan buku Desember 2017," kata Samsul, Rabu (14/3). Itu artinya, perusahaan-perusahaan ini paling lambat harus melantai di BEI sebelum akhir semester I-2018.

Yang terbaru, perusahaan produk sanitary, PT Surya Pertiwi, berencana melepas sekitar 25% saham dari modal disetor dan ditempatkan penuh. Namun, perusahaan ini belum mengungkapkan target nilai emisi IPO.

Di waktu yang sama, perusahaan perdagangan, transportasi, dan jasa logistik terpadu, PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (Inprase) juga mulai melakukan due dilligence dan paparan publik IPO. Perusahaan ini telah menunjuk PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Indah Prakasa akan melepas sebanyak-banyaknya 200 juta saham, atau setara dengan 28,57% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh, setalah penawaran umum. Harga IPO dipatok di rentang Rp 240-Rp 290 per saham. Bila dihitung, dana IPO yang diincar berkisar Rp 48 miliar sampai Rp 58 miliar.

Rencananya, sekitar 44% dana hasil IPO digunakan untuk untuk mengakuisisi saham PT Jono Gas Pejagalan yang dimiliki oleh pihak afiliasi. Kemudian sisa dana digunakan untuk modal kerja.

Hadi Avilla Tamzil, Direktur Pengembangan Bisnis Indah Prakasa, menyatakan, dengan akuisisi itu, perusahaan ini dapat melakukan diversifikasi pada bidang distributor elpiji. "Sehingga jaringan usaha menjadi makin luas dan lengkap," jelas dia.

Sementara itu, harga IPO PT Sky Energy Indonesia sudah terbentuk. Harga IPO produsen modul surya ini dipatok Rp 400 per saham. Sky Energy melepas 203,26 juta saham. Sehingga, perusahaan ini meraup dana segar Rp 81,3 miliar, yang akan digunakan untuk belanja modal.

Perusahaan konstruksi PT Hutama Karya juga menyiapkan IPO dua anak usahanya, PT HK Aston dan PT HK Realtindo. Saham HK Aston diharapkan bisa tercatat di bursa pada kuartal ketiga tahun ini dengan target nilai emisi sekitar Rp 1 triliun.

Saham menarik

David Nathanael Sutyanto, Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas, mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para investor dalam memilih saham emiten yang baru IPO. "Kita harus tahu produknya," ujar dia.

Strategi emiten dalam menetapkan harga perdana juga harus disimak. Meskipun biasanya yang dilihat oleh investor adalah price to earning ratio, namun David mengatakan IPO dengan harga di bawah Rp 200 lebih cepat diserap pasar, karena investor ritel bisa membelinya.

Ia menilai, saham Wika Realty dan saham produsen pipa Rucika, Wahana Vinyl Nusantara cukup menarik dilirik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×