kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham-saham jumbo jadi pemberat IHSG, ini penyebabnya


Kamis, 25 Maret 2021 / 20:48 WIB
Saham-saham jumbo jadi pemberat IHSG, ini penyebabnya
ILUSTRASI. IHSG. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 6.122,876 pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (25/3). Level itu menunjukkan IHSG cenderung menguat 2,41% sejak awal tahun. 

Di tengah IHSG yang masih menghijau secara year to date (ytd), beberapa saham berkapitalisasi pasar besar cenderung melorot belakangan ini. Bahkan, beberapa di antaranya tercatat sebagai saham laggard baik sepanjang bulan Maret 2021 maupun sejak awal tahun. 

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Kamis (25/3), sepanjang bulan Maret 2021 terdapat dua emiten berkapitalisasi pasar jumbo yang menyeret IHSG yakni BBCA dan UNVR

Baca Juga: Meski telah mengikis IHSG, saham-saham ini dinilai masih menarik

Di bulan Maret 2021, harga saham BBCA telah melorot 5,1%, sementara UNVR menurun 5,0%. Adapun BBCA dan UNVR telah mengikis IHSG masing-masing 35,3 poin dan 11,4 poin. 

Asal tahu saja, BBCA memiliki kapitalisasi pasar paling besar di bursa hingga Rp 777 triliun atau setara 10,78% dari total kapitalisasi pasar bursa. Sementara itu, UNVR memiliki kapitalisasi pasar hingga Rp 254 triliun atau setara 3,5% dari total kapitalisasi pasar di bursa. 

Di lihat sejak awal tahun, kedua saham itu juga tergolong sebagai saham laggard. Secara year to date (ytd), BBCA menyeret IHSG hingga 41,7 poin dan UNVR memberatkan IHSG hingga 23,0 poin. 

Selain kedua saham itu, IHSG juga diperberat oleh ASII dan HMSP. ASII menekan IHSG hingga 19,9 poin sejak awal tahun. Adapun HMSP menyeret IHSG hingga 13,2 poin. 

Baca Juga: Indeks sektor properti masih melemah sejak awal tahun, ini rekomendasi dari analis

Asal tahu saja, ASII yang kapitalisasi pasar Rp 221 triliun itu mengalami penurunan harga saham 9,5% ytd. Sementara, saham HMSP dengan kapitalisasi pasar Rp 160 triliun itu telah melorot 8,6% ytd. 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menjelaskan, penurunan harga saham big cap beriringan dengan kekhawatiran pelaku pasar terhadap naiknya yield dari surat utang pemerintah Amerika Serikat. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×