Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beleid baru dari Kementerian Perdagangan diproyeksi bisa mengerek kinerja emiten pelayaran tahun ini. Sebab, aturan ini berpotensi meningkatkan jumlah perolehan kontrak emiten pelayaran yang berdampak positif ke kinerja perusahaan.
Oktober lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Permendag No. 82/2017 yang mengatur soal penggunaan kapal berbendera Indonesia untuk aktivitas ekspor impor. Dalam beleid tersebut, pemerintah mewajibkan penggunaan kapal berbendera Indonesia untuk kegiatan ekspor batubara dan minyak kelapa sawit atau CPO dan impor beras.
Analis BNI Sekuritas Thennesia Debora menilai, aturan ini bisa mengangkat emiten pelayaran, terutama yang bergerak di bidang pengangkutan logistik. "Kinerja mereka berpotensi semakin membaik dengan adanya peraturan ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1).
Meski baru akan diberlakukan pada Mei 2018 mendatang, dampak positif sudah mulai dirasakan para emiten pelayaran. Buktinya, sejak akhir tahun lalu saham-saham pelayaran seperti PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU), PT Mitrabahtera Segara Sejahtera Tbk (MBSS) terus bergerak naik. Bahkan secara year-to-date (ytd), saham SMDR juga sudah mencatatkan pertumbuhan sebesar 44,87%.
Walau dalam aturan ini hanya kapal berbendera Indonesia yang diperbolehkan melakukan aktivitas ekspor impor, Thennesia melihat hal ini tak menutup kemungkinan bagi emiten yang memiliki kapal berbendera asing untuk ikut merasakan dampak positif dari peraturan ini.
"Jumlah kapal berbendera Indonesia yang terbatas mungkin tak mencukupi permintaan sehingga ada potensi kapal berbendera asing milik emiten pelayaran Indonesia untuk memenuhi permintaan ini," paparnya.
Namun, tak hanya kinerja emiten pelayaran yang bergerak di pengangkutan logistik saja yang berpotensi meningkat saja di tahun ini. Kinerja emiten pelayaran lainnya diprediksi bakal makin moncer di tahun 2018 ini.
Peningkatan harga batubara dan minyak dunia membuat aktivitas penambangan semakin bergairah. Hal ini turut mengakibatkan para emiten pelayaran kecipratan rezeki lantaran semakin banyak kontrak yang bisa diperoleh para emiten tersebut. Sehingga, ada kemungkinan kinerja emitenl yang bergerak di sektor pertambangan ikut melaju di tahun ini.
Hal ini membuat Thennesia memilih saham PT Soechi Lines Tbk (SOCI). Ia merekomendasikan buy saham SOCI dengan target harga Rp 485. Pada penutupan perdagangan Rabu (31/1), saham SOCI ditutup menguat 0,72% ke level Rp 280 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News