kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Saham BUMI terdongkrak harga batubara


Selasa, 15 Agustus 2017 / 20:55 WIB
Saham BUMI terdongkrak harga batubara


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Saham PT Bumi Resurces Tbk (BUMI) terkerek seiring melonjaknya harga batubara. Saham BUMI pada perdagangan Selasa (15/8) melompat 5% ke level Rp 294 per saham.

Kenaikan itu seiring harga batubara global yang kembali mencetak rekor tertinggi sejak Februari 2013. Senin (14/8), harga batubara kontrak pengiriman September 2017 di ICE Futures sempat terkerek 0,48% ke level US$ 93,55 per metrik ton. Dalam sepekan, harganya sudah melambung 2,12%.

Sentimen positif bagi batubara datang dari China. Harga komoditas ini menguat lantaran hasil produksi batubara China Juli lalu susut 7,9% menjadi 9,5 juta ton per hari. Ini jadi penurunan tertinggi dalam 19 bulan terakhir.

Lantas, apakah sentimen tersebut bakal mampu membuat harga saham BUMI terbang tinggi?

Dileep Srivastava, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BUMI mengatakan, secara fundamental, BUMI sangat kuat. Kinerja operasionalnya juga diatas rata-rata.

Fundamental bakal kian kuat seiring dengan berkurangnya utang BUMI menjadi US$ 1,6 miliar dari sebelumnya US$ 4,2 miliar. Laba semesetr I 2017 juga mencapai US$ 162,3 juta. "Semester kedua sepertinya akan lebih baik lagi," ujar Dileep.

Memang, untuk beberapa waktu ke depan, tren kenaikan harga batubara masih cukup logis. Sebab, China juga memberlakukan inspeksi keselamatan pertambangan serta pemeriksaan dampak lingkungan pertambangan terhadap alam sekitar. Sejumlah tambang lama yang tidak efisien dan melanggar regulasi pun ditutup.

Menurut National Energy Administration (NEA), hingga Juli 2017, China telah menutup lima tambang batubara. Hingga akhir tahun, bakal ada menutup tujuh tambang lagi di Provinsi Heilongjiang. Hal ini berpotensi mengurangi suplai batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×