kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah berpeluang lanjutkan penguatan pekan depan


Jumat, 19 Mei 2017 / 18:38 WIB
Rupiah berpeluang lanjutkan penguatan pekan depan


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Naiknya investment grade Indonesia oleh S&P jadi katalis yang berhasil membawa rupiah mencatatkan penguatan sepanjang pekan ini. Imbasnya pun dinilai akan mampu menopang penguatan rupiah berlanjut hingga pekan depan.

Di pasar spot, Jumat (19/5) valuasia rupiah melambung 0,23% ke level Rp 13.325 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir rupiah menguat 0,03%. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia rupiah terkikis 0,50% di level Rp 13.401 per dollar AS dengan catatan sepekan merosot 0,52%.

Ariston Tjendra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan kenaikan rating Indonesia oleh S&P dari BB+ menjadi BBB- dengan proyeksi stabil. Jelas ini jadi kekuatan yang mendongkrak rupiah di penutupan minggu. Hanya saja menurut Ariston karena baru diumumkan jelang penutupan pasar imbasnya masih belum terlampau besar.

"Apalagi sepanjang pekan ini rupiah dibalut katalis positif seperti laporan neraca perdagangan yang mampu menjaga tren kenaikan surplus dan suku bunga BI yang masih dipertahankan seperti dugaan pasar," imbuh Ariston.

Sementara di waktu yang bersamaan, USD tengah diseret pelemahan setelah suhu politik di AS memanas.

Pasca disinyalir, Presiden AS, Donald Trump membocorkan rahasia negara ke Rusia. "Beban semakin besar setelah data ekonomi AS masih minim yang signifikan jadi koreksi USD menguntungkan bagi mata uang lain seperti rupiah," tambah Ariston.

Ia menduga sepanjang pekan depan, rupiah berpotensi menguat lagi. "Nantinya di awal pekan akan ada genjotan penguatan dari hasil S&P ini walau nanti sepanjang pekan ini tidak banyak data ekonomi dalam negeri yang akan rilis lagi," tutur Ariston.

Sedangkan dari eksternal kans keadaan rupiah berbalik arah jadi melemah bisa datang jika rilis prelim GDP AS kuartal satu 2017 kembali tumbuh. Tentu hal itu bisa menjadi alasan pelaku pasar untuk melakukan aksi profit taking terutama demi mendulang keuntungan sesaat akan penguatan rupiah yang terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×