kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ruang pendanaan JSMR bakal semakin luas


Jumat, 26 Agustus 2016 / 07:53 WIB
Ruang pendanaan JSMR bakal semakin luas


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Emiten pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) siap menerima kucuran dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 1,25 triliun. Lewat penerbitan saham baru, JSMR akan menghimpun dana total Rp 1,8 triliun di kuartal keempat. Target pencairan PMN untuk JSMR pada 14 November 2016.

Perseroan akan menggunakan suntikan modal pemerintah untuk pembangunan infrastruktur. Pemerintah memproyeksikan pendapatan JSMR akan naik pada tahun ini menjadi Rp 8,75 triliun dari Rp 7,6 triliun pada 2015, dengan atau tanpa PMN.

Namun, laba bersih diperkirakan akan turun dari Rp 1,46 triliun di tahun lalu menjadi Rp 1,35 triliun. Meski begitu, pemerintah memperkirakan pendapatan JSMR akan mencapai Rp 20,03 triliun tahun 2020, dengan atau tanpa PMN.

Laba bersih diperkirakan mencapai Rp 1,3 triliun dengan PMN dan Rp 838 miliar tanpa PMN.

Menurut analis Samuel Sekuritas Adrianus Bias Prasuryo dalam riset, sentimen utama BUMN ini adalah persetujuan PMN senilai Rp 1,25 triliun. Dengan restu DPR dan Menteri Keuangan, JSMR bisa mengantongi dana segar.

Ekuitas baru ini akan menurunkan debt to equity ratio (DER) JSMR, dari 1,75 kali tanpa rights issue menjadi 1,5 kali di 2016. Alhasil, JSMR punya ruang yang lebih luas untuk mencari pendanaan eksternal hingga batas DER 3,7 kali pada tahun 2019.

Analis Recapital Securities Liga Maradona mengatakan, kinerja operator jalan tol ini akan positif. Dana PMN ini akan dialokasikan untuk membangun ruas-ruas jalan tol yang direncanakan. Apalagi, proyek tol ini masuk ke proyek infrastruktur negara yang harus ngebut.

Kurang lebih, pada tahun 2019 panjang jalan tol di Indonesia ditargetkan mencapai 1.000 kilometer. Jalan tol tersebut meliputi tol Trans-Jawa, Trans-Sumatera serta jalan tol di wilayah Jabodetabek dan di luar Pulau Jawa.

"Yang harus mereka cepat bereskan adalah ruas Solo-Kertosono, karena di tahun 2018 harus tersambung semua Trans Jawa tentunya," kata Liga, kepada KONTAN, Kamis (25/8).

Namun, JSMR masih butuh dana besar karena untuk pendanaan ekspansi tidak serta merta terjamin dari PMN. Sekadar catatan, JSMR memenangkan tender tiga ruas tol senilai Rp 24,76 triliun.
Ketiga ruas itu adalah Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, dan Pandaan-Malang.

Analis Buana Capital Suria Dharma mengatakan, sekarang ini JSMR memang cenderung ekspansif. Namun, sebelumnya emiten pelat merah ini terlalu tergantung dengan proyek-proyek yang sudah mature sehingga menjadi kurang berkembang.

"Akhirnya proyek-proyek itu turun ke Waskita. Sempat agak membuat gemas pemerintah karena memang proyek-proyek lama JSMR traffic-nya cukup baik. Tapi tidak bisa dengan hanya semata melihat traffic, karena akan tertinggal," papar Suria.

Liga memperkirakan, pendapatan JSMR tahun ini bisa mencapai Rp 10,82 triliun dengan target laba Rp 1,47 triliun. Liga merekomendasikan beli saham JSMR dengan target harga Rp 6.325.

Sedangkan Adrianus merekomendasikan beli dengan target harga Rp 6.500. Sementara itu, analis Mandiri Sekuritas Bob Setiadi dalam riset memiliki rekomendasi netral atas saham JSMR, dengan target Rp 5.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×