kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,25   -3,11   -0.33%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reksadana saham terpeleset aksi jual pasar


Kamis, 07 September 2017 / 17:38 WIB
Reksadana saham terpeleset aksi jual pasar


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Hingga Agustus 2017 kinerja indeks reksadana saham tersungkur. Tercatat menurut data kinerja reksadana yang dikeluarkan Infovesta Utama, Selasa (5/9), indeks reksadana saham yang tercermin dalam Infovesta Equity Fund Index menorehkan kinerja 5,92% secara year to date (ytd). Sementara di periode yang sama indeks reksadana pendapatan tetap berkinerja 7,71% dan reksadana campuran berkinerja 6,50%.

Reksadana saham benar-benar melemah secara kinerja, terlihat secara month on month (mom) indeks reksadana saham hanya menorehkan kinerja 0,01%. Sementara di periode yang sama indeks reksadana pendapatan tetap berkinerja 1,68%.

Sedangkan indeks reksadana campuran berkinerja 0,60% dan indeks reksadana pasar uang berkinerja 0,40%. Hal ini membuat kinerja reksadana saham jadi paling rendah di antara kinerja reksadana lain.

Head of Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, situasi pasar saham saat ini memang sedang bergejolak. "Kondisi pasar saham sekarang cenderung tertekan karena penjualan oleh asing," kata Wawan, Selasa (5/9).

Kinerja reksadana saham tertekan juga didorong dana asing yang keluar dalam jumlah relatif besar dan masuk ke pasar obligasi. "Ini yang membuat pasar saham tertekan, terutama sejak Juni hingga sekarang harga saham tidak bergerak banyak," kata Wawan.

Wawan mengamati, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya bergerak di level 5.700 hingga 5.900. Menurut Wawan, IHSG cenderung stagnan. "Meski asing memberi tekanan jual, investor lokal banyak yang beli juga, ini yang membuat level indeks tidak menyentuh di bawah 5.700," kata Wawan.

Pada akhir tahun, Wawan memprediksikan pergerakan saham akan cenderung rally merespon efek dari window dressing di November. Sementara Wawan mengatakan tren pergerakan saham 10 tahun terkhir selalu menunjukkan di September hingga Oktober indeks terkoreksi. "Memang sekarang kinerja tidak terlalu baik, tapi diharapkan pada akhir tahun ada peningkatan," kata Wawan.

Dia menargetkan IHSG hingga akhir tahun di sekitar 10%-12%. Sedangkan untuk reksadana saham berada di kisaran 8%-10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×