kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekomendasi: Prospek INCO cerah tersulut kenaikan harga nikel dan divestasi


Jumat, 28 Agustus 2020 / 05:00 WIB
Rekomendasi: Prospek INCO cerah tersulut kenaikan harga nikel dan divestasi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel dalam tren menguat membawa prospek cerah pada kinerja PT Vale Indonesia (INCO). Proses divestasi yang memberi kesempatan INCO untuk melebarkan bisnis juga menambah menarik saham ini.

Kinerja INCO sudah terlihat positif dari laporan keuangan semester I-2020. Tercatat, penjualan INCO meningkat sekitar 23,3% menjadi US$ 360,37 juta dari US$ 292,25 juta di semester I-2019. Laba bersih INCO di semester awal tahun ini juga meningkat signifikan 102% menjadi US$ 53,12 juta dari US$ 26,2 juta pada semester I-2019.

Kinerja yang tetap tumbuh di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi bisa terjadi karena pengiriman nikel INCO tetap naik. Tercatat, produksi dan pengiriman nikel matte di semester I-2020 masing-masing sebesar 18% dan 19% lebih tinggi dibandingkan produksi dan pengiriman di semester I-2019.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu mengatakan kinerja INCO tetap tumbuh karena nikel yang INCO produksi selalu terserap pasar. Pelanggan terbesar INCO adalah holding INCO, yaitu Vale Canada Ltd. "Hingga saat ini holding masih mampu secara konsisten menyerap produksi dari INCO," kata Dessy, Kamis (27/8).

Isnaputra Iskandar Analis Maybank Kim Eng Sekuritas memproyeksikan volume penjualan INCO  di tahun ini mencapai 71.025 ton. Sementara, volume penjualan INCO di sepanjang semester I-2020 sudah mencapai 51,5% dari proyeksi Isnaputra.

Baca Juga: Proyeksi produksi batubara hingga 2024, terus naik dan akan tembus 628 juta ton

"Kami melihat risiko penurunan volume penjualan akan rendah," kata Isnaputra dalam riset. Volume penjualan INCO diproyeksikan tetap tumbuh karena INCO memiliki pernjanjian dagang jangka panjang dengan pasar Jepang  yang akan menyerap semua produksi INCO.

Kinerja INCO juga tetap tumbuh meski harga nikel sempat turun akibat pandemi. Tercatat,  harga rata-rata realisasi nikel lebih rendah 11% di kuartal II-2020 dibandingkan pada kuartal I-2019. Manajemen mengatakan penurunan harga nikel juga diikuti penurunan harga komoditas energi lainnya, sehingga tetap membantu dengan berkurangnya anggaran  bahan bakar.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×