kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RAJA menunjuk pembeli siaga rights issue


Jumat, 17 Februari 2012 / 07:11 WIB
RAJA menunjuk pembeli siaga rights issue
ILUSTRASI. Petugas memeriksa pipa Proyek Pembangkit Listik Panas Bumi (PLTP). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/ama/18


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina |

JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) terus mematangkan rencana rights issue alias penawaran umum terbatas (PUT) II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

RAJA telah menunjuk pembeli siaga rights issue, yaitu PT Sentosa Bersama Mitra (SBM). Hubungan SBM dan RAJA baru terjalin saat rencana rights issue ini bergulir. SBM tergolong perusahaan anyar lantaran baru mendapatkan pengesahan akta pendirian dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 10 Oktober 2011.

Bidang usaha SBM cukup beragam, mulai dari perdagangan, pembangunan, percetakan dan jasa. "Sebelumnya, perusahaan itu tak punya saham kami. Kesediaan menjadi pembeli siaga murni karena kesanggupan menanamkan dana di RAJA," ujar Cindy Budijono, Sekretaris Perusahaan RAJA, kemarin. RAJA akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, pada 21 Maret 2012, untuk meminta restu PUT II.

Mengacu ke prospektus perseroan, Kamis (16/2), RAJA berniat melepas 339,76 juta saham atau 33,33% total saham. Harga penawarannya Rp 677 per saham.

Dari aksi itu, RAJA akan meraup dana Rp 230,02 miliar. RAJA menetapkan pelaksanaan rights issue dengan rasio 2:1. Maksudnya, setiap pemegang 500 saham lama yang tercatat di Daftar Pemegang Saham Perseroan per 3 April 2012 berhak atas 250 HMETD.

Cindy mengakui harga penawaran itu lebih tinggi daripada harga pasar RAJA di saat ini. Harga RAJA pada penutupan Kamis (16/2) adalah Rp 630 per saham.

Tapi RAJA mengklaim harga rights issue tersebut wajar dan mencerminkan valuasi perusahaan. "Memang sedikit di atas harga pasar saat ini. Tapi, masih di kisaran harga beberapa bulan terakhir," kata Cindy, kemarin.

Pengelola RAJA akan memakai seluruh dana rights issue untuk melunasi surat sanggup bayar atau promissory notes senilai total Rp 230 miliar. Perinciannya, pelunasan pokok dan bunga membutuhkan dana masing-masing Rp 219 miliar dan Rp 11 miliar.

RAJA memakai dana promissory notes untuk mengakuisisi dua perusahaan, PT Panji Raya Alamindo dan PT Triguna Internusa Pratama pada akhir 2010.

RAJA terus merestrukturisasi utang perseroan maupun utang anak usaha. Sebelumnya, RAJA berniat mengambil alih utang yang ditanggung anak-anak usahanya. Jumlah total utang anak usahanya mencapai US$ 30 juta dan jatuh tempo dalam waktu dekat.

Selanjutnya, RAJA bakal membiayai kembali (refinancing) utang yang jatuh tempo dalam waktu dekat. RAJA optimistis rencana refinancing berjalan mulus. Sebab, RAJA sudah meraih komitmen pinjaman baru dari salah satu perbankan lokal dengan plafon senilai US$ 40 juta.

Refinancing ini bisa menekan jumlah utang perusahaan. Per akhir September 2011, utang RAJA Rp 532,17 miliar. Emiten itu berharap utangnya turun menjadi Rp 250,04 miliar di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×