kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45940,07   -23,65   -2.45%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pusat perbelanjaan beroperasi, simak rekomendasi analis untuk saham pengelola mall


Senin, 06 Juli 2020 / 20:06 WIB
Pusat perbelanjaan beroperasi, simak rekomendasi analis untuk saham pengelola mall
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menerapkan skenario normal baru (new normal) sejak 5 Juni 2020. Pusat perbelanjaan (mal) di Jakarta telah diizinkan beroperasi mulai 15 Juni 2020.

Meski demikian, prospek emiten pengelola pusat perbelanjaan dinilai masih menghadapi banyak batu sandungan. 

Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari mengatakan kuartal kedua 2020 akan menjadi periode yang berat bagi emiten pengelola mal.

Baca Juga: Ciputra (CTRA) dan Pakuwon Jati (PWON) akan beri relaksasi bagi penyewa tenant

Pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serta mulai beroperasinya pusat perbelanjaan dan restoran dalam mall sebenarnya dapat menjadi sentimen positif bagi emiten properti, khususnya bagi emiten dengan porsi pendapatan berulang (recurring income) yang tinggi.

“Namun, hal tersebut nyatanya tidak serta merta menormalkan kinerja emiten karena adanya pembatasan pengunjung maksimal 50% kapasitas,” ujar Ajeng kepada Kontan.co.id, Senin (6/7). 

Ajeng melanjutkan, masih tingginya angka kasus Covid-19 di Indonesia juga membuat masyarakat cenderung wait and see untuk kembali beraktivitas seperti semula.

Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Tulus Santoso membenarkan saat ini tingkat kedatangan pengunjung di mal yang dikelola CTRA masih di bawah 50%. 
“Saat ini  pengunjung masih sekitar 30%. Kami terus memonitor untuk membuat pengunjung merasa lebih aman dan nyaman ketika berkunjung,” ujar Tulus kepada Kontan.co.id, Senin (6/7).

Untuk itu, Ajeng berharap emiten properti  memiliki strategi tersendiri guna menghadapi pandemi ini agar bisnis tetap berjalan dan pertumbuhan kinerja tidak anjlok dalam.

Jika operasional mall dan jumlah pengunjung mall berangsur membaik dan didahului dengan angka infeksi Covid-19 yang melandai, Ajeng menilai saham PT Pakuwon Jati (PWON) akan menarik untuk dilirik investor.

Sebab, PWON merupakan emiten properti yang memiliki pendapatan dengan porsi recurring income tertinggi. Terlihat pada laporan keuangan kuartal-I 2020, dimana PWON memperoleh 47,7% pendapatan yang berasal dari sewa kantor dan pusat perbelanjaan.

Sedangkan emiten lain seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Summarecon  Agung Tbk (SMRA), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) pendapatannya masih didominasi oleh segmen penjualan rumah, rumah toko (ruko), dan apartemen. Sementara  pendapatan dari segmen pusat perbelanjaan tidak lebih dari 30%.

Baca Juga: Pendapatan naik tipis, analis masih sarankan buy saham Mitra Adiperkasa (MAPI)

Ajeng juga menilai, walaupun lokasi usaha PWON yakni Jakarta dan Surabaya yang masih masuk ke dalam daftar tertinggi kasus Covid-19, namun emiten penghuni Kompas100 ini memiliki strategi berupa efisiensi beban operasioal dan akan menunda penggunaan belanja modal (capex).

Kinerja keuangan PWON pada kuartal kedua 2020 diproyeksi  akan menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun jika dilihat dari price to earnings ratio (PER) dan debt to equity ratio (DER) yang tergolong rendah dibandingkan emiten properti lain, yakni 7.18 kali dan 29.99%, saham PWON dapat jadi pilihan untuk investasi jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×