kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya prospek kinclong, ini rekomendasi Binaartha untuk saham komunikasi


Kamis, 19 Juli 2018 / 21:49 WIB
Punya prospek kinclong, ini rekomendasi Binaartha untuk saham komunikasi
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham GHON dan TDPM di BEI


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor telekomunikasi diprediksi punya prospek kinclong hingga beberapa tahun ke depan. Ini didukung banyak momentum domestik, yang mampu menjadi katalis positif bagi sektor tersebut.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji melihat dari potensi pertumbuhan ekonomi nasional dari tahun ke tahun, kinerja sektor komunikasi terus meningkat. Faktor pendorong utamanya adalah konsumsi masyarakat yang sangat bergantung pada teknologi digital.

"Kebutuhan layanan telekomunikasi semakin meningkat, jadi otomatis secara khusus memberikan katalis dan sentimen positif," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (19/7).

Menurutnya, persaingan bisnis di sektor komunikasi saat ini masih cukup positif dan sehat. Sehingga membuka peluang bagi emiten komunikasi apapun untuk bisa tetap tumbuh.

Selain itu, momentum acara besar Tanah Air seperti Asian Games, Annual Meeting IMF-World Bank dan Pemilu di 2019, mampu mendongkrak kinerja sektor komunikasi tersebut.

Secara keseluruhan, emiten plat merah seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih jadi yang terbesar menyerap katalis positif. Disusul PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT).

"TLKM merupakan broadband nasional dan milik pemerintah juga, jadi ada sinergi," ujarnya.

Untuk saham TLKM, Nafan menyarankan pelaku pasar untuk buy on weakness, dengan target harga jangka panjang Rp 4.510. Sementara untuk saham EXCL, investor bisa buy atau masuk di saat harga berada di level Rp 3.520.

"Sedangkan untuk ISAT yang saat ini memiliki peluang earning bottom diharapkan bisa balik ke Rp 4.660. Sehingga investor bisa buy on weakness," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×