Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Poundsterling masih mampu mendulang penguatan di depan USD di tengah isu serangan yang menyerang London. Dukungan terbesar datang dari laporan data ekonomi yang memuaskan pasar.
Mengutip Bloomberg, Kamis (23/3) pukul 17.50 WIB pasangan GBP/USD terangkat 0,14% ke level 1,2503 dibanding hari sebelumnya.
Alwy Assegaf, Analis PT Global Kapital Investama menjelaskan penguatan GBP/USD terjadi lebih karena posisi USD yang memang sedang lemah. Saat ini USD minim dukungan data ekonomi dan terserang sikap wait and see akibat penantian pasar pada pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen yang akan dirilis Kamis (23/3) malam.
Pasar berharap ada sinyal terbaru dari Yellen mengenai arah kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya. Beban bertambah setelah data penjualan properti AS Februari 2017 turun dari 5,69 juta menjadi 5,48 juta unit saja. "Sementara poundsterling selain dibantu data ekonomi yang bagus juga tertopang oleh harapan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
"Salah satu pejabat BoE melakukan voting untuk mendukung kenaikan suku bunga pada rapat BoE selanjutnya. Tentu itu mendukung poundsterling sesaat bertahan unggul," jelas Alwy. Efeknya pelaku pasar berharap lebih pada perbaikan kondisi ekonomi Inggris ke depannya.
Nantinya hasil pidato Yellen akan menjadi penentu pergerakan GBP/USD di akhir pekan. "Kalau Yellen dipandang dovish maka potensi menguat lagi terbuka lebar namun jika sebaliknya bisa saja poundsterling melemah terbatas," tebak Alwy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
