kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Poundsterling jaga keunggulan atas the greenback


Minggu, 16 April 2017 / 20:33 WIB
Poundsterling jaga keunggulan atas the greenback


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Poundsterling masih kokoh lanjutkan keunggulan atas the greenback hingga penutupan akhir pekan lalu. Mengutip Bloomberg, Jumat (14/4) pasangan GBP/USD melambung 0,16% di level 1,2523 dibanding hari sebelumnya

Untuk pasangan GBP/USD menurut Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures memang sedang dalam tren penguatan beberapa hari terakhir. Ini menyusul performa data ekonomi Inggris yang memuaskan pasar terutama sektor tenaga kerja dan inflasi yang bergerak di atas target yang dipatok oleh Bank of England (BoE).

“Jadi wajar masih mampu menjaga penguatan terbatas apalagi untuk sesaat sentimen dari Brexit sedikit teredam dan USD melemah,” kata Faisyal.

Pelemahan USD sudah dimulai sejak pertengahan pekan setelah dalam pidatonya Donald Trump, Presiden AS mengatakan bahwa penguatan nilai tukar USD saat ini tidak baik bagi perkembangan ekonomi AS ke depannya.

Ditambah lagi Trump menilai penguatan USD ini menghambat daya saing dibanding mata uang internasional lainnya, sehingga ia menilai suku bunga bisa ditahan lebih dulu sebelum dinaikkan lagi.

Ditambah lagi data ekonomi AS mengecewakan seperti data inflasi AS merosot dari 0,1% di Februari 2017 menjadi deflasi 0,3% dengan inflasi inti yang juga mengalami deflasi 0,1% dari sebelumnya inflasi 0,2%. Tidak hanya itu data penjualan ritel inti AS pun terserang stagnansi di level 0,0%.

Ini pula yang lantas mengarahkan Faisyal pada dugaan Senin (17/4) pasangan GBP/USD akan mampu menjaga penguatannya.

Walau memang data ekonomi Inggris minim akibat libur Paskah yang masih berlanjut, namun beban USD masih jauh lebih besar daripada poundsterling untuk jangka pendek. “Hanya saja penguatan bisa semakin terbatas mengingat hingga pertengahan pekan nanti data ekonomi Inggris terbaru yang akan dirilis masih sangat minim,” imbuh Faisyal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×