kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Platinum diramal bakal menanjak lagi pekan depan


Jumat, 24 Maret 2017 / 19:02 WIB
Platinum diramal bakal menanjak lagi pekan depan


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Performa platinum yang mengendur sepanjang pekan ini terlihat pada koreksi yang terjadi di penutupan pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (24/3) pukul 17.05 WIB harga platinum kontrak pengiriman Juli 2017 di New York Mercantile Exchange tergerus 0,32% ke level US$ 964,50 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Ini sejalan dengan penurunan 0,19% dalam sepekan terakhir.

Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menjelaskan penurunan yang terjadi lebih bersifat koreksi teknikal. Sebab pekan lalu performa platinum cukup mengkilat. Sehingga wajar pelaku pasar berupaya mencari keuntungan jangka pendek sesaat sebelum kembali beralih ke platinum.

Beban semakin bertambah setelah beberapa pejabat The Fed menyelipkan harapan akan peluang kenaikan suku bunga yang masih agresif sepanjang tahun 2017 ini. Mulai dari Gubernur The Fed Negara Bagian Dallas, Robert Kaplan, Gubernur The Fed Negara Bagian San Francisco, John Williams dan Gubernur The Fed Negara Bagian Minneapolis, Neel Kashkari memandang kenaikan suku bunga bisa tetap terjadi sebanyak tiga kali atau bahkan lebih di 2017.

Tentunya ini memberikan kesempatan bagi USD untuk memperbaiki posisinya. “Hanya saja koreksi masih terbatas mengingat pasar juga sedang antisipasi hasil voting RUU Kesehatan Donald Trump yang tertunda kemarin,” kata Andri.

Nantinya itu bisa dijadikan acuan dalam memandang tren pergerakan USD ke depannya selain dari langkah The Fed selanjutnya.

Apabila hasil voting menunjukkan akan ada pergantian sistem kesehatan dengan tidak lagi menggunakan program ObamaCare, maka pasar akan memandang adanya harapan perubahan kebijakan di masa mendatang.

Saat ini Trump dipandang masih belum banyak memberikan perbedaan, RUU Kesehatan ini bisa menjadi langkah awal tumbuhnya kepercayaan pasar terhadap rencana-rencana Trump.

“Sepanjang pekan depan harga platinum masih berpotensi naik lagi karena memang fundamentalnya masih positif dan kuat mendorong harga naik,” tebak Andri.

Defisit pasokan diduga akan mencapai 120.000 ton yang artinya akan menjadi tahun kelima di mana pasar global kekurangan pasokan platinum. Gejolak geopolitik seperti serangan di London, pemilu di beberapa negara Eropa dan perkara misil nuklir milik Korea Utara jelas menimbulkan kecemasan di pasar.

"Efeknya jelas permintaan safe haven seperti platinum melonjak tajam dan tentunya bagus bagi pergerakan harga," imbuh Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×