Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di bulan Desember ini, beberapa kabar dari Amerika Serikat (AS) bermunculan dan menjadi sentimen negatif untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sebelum buru-buru larikan investasi ke instrumen lebih aman atau safe haven, analis menilai investor masih bisa pertimbangkan untuk simpan uang di bursa dengan mengoleksi saham-saham defensif.
Menurut Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido Hutabarat, lazimnya orang-orang akan menyerbu saham-saham sektor consumer goods ketika memilih saham defensif. Namun, ia punya pertimbangan lain. "Defensif itu kan yang permintaannya tetap ada walaupun terjadi kondisi buruk," ujar Kevin.
Dengan pertimbangan demand, serta volatilitas yang tak terlalu tinggi, kevin memilih beberapa saham yang bisa dilirik untuk saat ini. Mereka adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
"Kontrak Waskita sudah ada, permintaan juga masih banyak karena tahun depan pemerintah masih fokus pada infrastruktur. Soal arus kas, di tahun depan ada pembiayaan yang mau dicairkan dari tender yang mereka kerjakan," ujar Kevin.
Kevin merekomendasikan spekulasi buy untuk saham INDF dengan target harga di rentang Rp 7.275-Rp 7.425 per saham. Untuk saham TLKM, Kevin rekomendasikan spekulasi buy di rentang harga Rp 4.100-Rp 4.150 per saham. Sementara itu, WSKT buy on weakness di rentang harga Rp 1.520-Rp 1.560 per saham.
Di lain sisi, analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji menyebut, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) sebagai saham defensif. Saham ini dipilihnya mempertimbangkan daya tahan saham terhadap fluktuasi IHSG maupun dari sentimen eksternal.
"Untuk penggerak IHSG juga bisa perhatikan saham perbankan. Untuk harga, tinggal perhatikan level support untuk trading jangka pendek. Secara valuasi saham seperti BMRI, BBRI, dan BBNI masih menarik," tambah Nafan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News