kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Persediaan AS naik, minyak turun US$ 47,81/ barel


Kamis, 08 Oktober 2015 / 08:38 WIB
Persediaan AS naik, minyak turun US$ 47,81/ barel


Sumber: Antara,AFP | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Harga minyak dunia turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah rilis data minyak Amerika Serikat terbaru menunjukkan peningkatan dalam persediaan dan produksinya secara tak terduga berbalik naik.

Angka minyak mingguan Departemen Energi itu memperlemah harapan untuk penurunan lagi dalam produksi AS yang berarti secara umum bisa memperketat persediaan global.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 72 sen menjadi menetap di 47,81 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, patokan global, berakhir di 51,33 dollar AS per barel di perdagangan London, turun 59 sen dari penutupan Selasa.

WTI, yang bertambah lebih dari empat dollar AS dalam tiga sesi sebelumnya, sempat naik ke tingkat tertinggi harian di atas 49 dollar AS pada Rabu, sebelum laporan minyak pemerintah AS menekan pasar.

Produksi minyak mentah AS, yang telah turun 40.000 barel per hari di pekan sebelumnya, secara tak terduga naik 76.000 barel per hari dalam pekan yang berakhir 2 Oktober.

Persediaan minyak mentah komersial AS melonjak 3,1 juta barel, lebih besar dari estimasi pasar sebesar 2,25 juta barel. Itu membawa persediaan menjadi 461,0 juta barel, lebih dari 27 persen lebih tinggi dari setahun lalu.

Persediaan bensin meningkat hampir dua juta barel, melebihi harapan.

Bart Melek dari TD Securities mengatakan tingginya tingkat persediaan telah menekan harga, namun kenaikan produksi minyak mentah merupakan faktor "negatif besar" bagi pasar.

Analis Wells Fargo mengatakan dalam sebuah laporan penelitian bahwa "karena penyesuaian lambat dalam pasokan dan permintaan di pasar minyak bertahan, 2016 cenderung membawa perubahan lebih besar dalam harga, tanpa banyak tren kenaikan harga." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×