kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbaiki kinerja, Malindo harus genjot volume penjualan


Rabu, 18 April 2018 / 22:04 WIB
Perbaiki kinerja, Malindo harus genjot volume penjualan
ILUSTRASI. MALINDO FEEDMILL


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan yang kecil masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dirampungkan oleh PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) agar bisa menggenjot kinerja. Sepanjang 2017, pendapatan perusahaan hanya naik 3,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,4 triliun. Sementara, laba bersih turun 77% menjadi Rp 48 49 miliar.

Adeline Solaiman, analis PT Danareksa Sekuritas mengatakan, pertumbuhan pendapatan MAIN lemah terjadi karena rata-rata harga jual alias average selling price (ASP) untuk day old chicken (DOC) dan broiler berada di posisi rendah. ASP yang rendah harus diimbangi dengan volume penjualan yang tinggi.

"Harga jual pada tahun lalu tertekan isu suplai berlebih, jadi ASP memang tidak bagus," kata Adeline, Rabu (18/4).

Di tengah ASP yang rendah, idealnya kinerja perusahaan bisa tersokong dengan volume penjualan yang tinggi. Namun, kini market share MAIN yang paling rendah dibanding perusahaan sejenis, sehingga tidak bisa mengimbangi ASP yang rendah.

Namun, analis Samuel Sekuritas Marlene Tanumihardja menilai, pendapatan MAIN pada 2017 cukup baik, terutama di tengah daya beli masyarakat yang lemah dan penurunan harga DOC dan broiler pada awal 2017.

Marlene menyebut, harga broiler pada awal tahun lalu di kisaran Rp 13.000 per kilogram. Jelang akhir tahun 2017, harga broiler naik menjadi Rp 19.000 per kilogram. Sedangkan, harga DOC tahun lalu sempat menyentuh level terendah di Rp 3.516, meski kemudian stabil di Rp 4.500.

Adeline memperkirakan peningkatan ASP DOC dan broiler bisa berlanjut pada tahun ini. Namun, kenaikannya tipis hanya 1%-2%. Kenaikan ASP didukung keputusan Kementerian Perdagangan (Kemdag) mengenai batasan harga ayam dan telur di tingkat peternak. Untuk batas bawah ditetapkan sebesar Rp 17.000 per kg dan batas atas sebesar Rp 19.000 per kg.

Menurutnya, keputusan Kemdag tersebut berdampak positif dan membuat harga ASP tidak akan lebih jelek dari tahun lalu dan cenderung stabil atau bisa tumbuh.

Meski demikian, Adeline mengatakan kunci sukses bisnis MAIN tidak bisa hanya mengandalkan kenaikan ASP, melainkan dari peningkatan volume penjualan. Ia memproyeksikan volume penjualan MAIN pada tahun ini bisa meningkat karena didukung harga jual DOC dan broiler yang lebih stabil. "Biaya perusahaan bisa menurun karena ASP stabil, harga jual pun tidak naik banyak dan bisa meningkatkan volume penjualan," paparnya.

Beban biaya perusahaan bisa turun karena didukung harga jangung lokal yang lebih rendah dibanding tahun lalu. Marlene memperkirakan tahun ini  tren harga jagung turun. "Kami melihat tren penurunan harga jagung mulai berangsur pada Januari hingga Februari 2018," paparnya dalam riset, Senin (9/4).

Harga jagung pada tahun ini berpotensi turun karena produksi jagung meningkat seiring dengan berlangsungnya gerakan swasembada jagung yang diikuti dengan bertambahnya lahan produksi jagung di beberapa daerah.

Terkait isu oversupply, Adeline mengatakan bagi industri poultry sentimen ini akan terus ada. "Jumlah produksi dengan permintaan memang tidak akan match," katanya. Namun, di tahun ini, ia memperkirakan isu oversupply akan mengecil.

Ia memproyeksikan pendapatan MAIN pada 2018 bisa mencapai Rp 5,9 triliun, dengan laba bersih MAIN bisa tumbuh menjadi Rp 75 miliar.  Adeline merekomendasikan hold saham MAIN dengan target harga Rp 800.

Sementara, Marlene memilih under review untuk saham MAIN. "Pertimbangan atas rekomendasi kami adalah karena hasil kinerja MAIN sepanjang 2017 berada di bawah ekspektasi," katanya. Selain itu, fluktuasi harga DOC dan broiler, dispatrias harga pada produsen dan konsumen, serta faktor cuaca yang mempengaruhi ketersediaan jagung lokal juga jadi pertimbangan.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×