kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan turun, saham Selamat Sempurna (SMSM) masih layak beli


Rabu, 28 Agustus 2019 / 17:52 WIB
Pendapatan turun, saham Selamat Sempurna (SMSM) masih layak beli
ILUSTRASI. Radiator ADR Untuk Mobil di IIMS 2014


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) sebenarnya belum optimal. Kendati demikian, emiten ini dinilai analis masih memiliki daya tarik bagi para investor.

Bila ditelusuri, SMSM mencatat penurunan pendapatan sebesar 1% secara tahunan alias year on year (yoy) menjadi Rp 1,77 triliun pada semester pertama lalu. Kendati demikian, emiten ini masih mampu mencetak kenaikan laba bersih sebesar 6% (yoy) menjadi Rp 234 miliar.

Analis Deutsche Verdhana Sekuritas Indonesia Ryan Daniel menyampaikan, penurunan pendapatan SMSM disebabkan lemahnya kinerja salah satu segmen bisnisnya, yaitu karoseri atau pembuat bodi kendaraan. Pendapatan dari segmen bisnis ini anjlok 35% (yoy) menjadi Rp 103 miliar.

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) peroleh dividen dari anak usaha Rp 26,17 miliar

Anjloknya penjualan karoseri tidak mampu ditutupi oleh lini bisnis lainnya yang rata-rata hanya mencatat pertumbuhan di bawah 5%. Misalnya, segmen bisnis penjualan filter yang hanya naik tipis 2% (yoy) menjadi Rp 1,32 triliun sepanjang paruh pertama tahun ini.

“Kami berharap kinerja SMSM di semester kedua dapat meningkat asalkan perusahaan lebih fokus pada bisnis inti dan mengurangi bisnis karoseri yang cukup menantang di tahun ini,” ungkap Ryan dalam riset.

Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali menambahkan, lemahnya penjualan karoseri sangat berkaitan dengan industri pertambangan yang sedang melambat seiring terkoreksinya harga komoditas. Alhasil, permintaan karoseri dari perusahaan-perusahaan tambang cenderung melambat.

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) bagikan dividen interim Rp 15 per saham, berikut jadwalnya

Untungnya, beberapa harga bahan baku pembuatan filter yang menjadi produk unggulan SMSM mengalami tren penurunan. Salah satunya adalah baja.

Perang dagang yang berkecamuk membuat impor produk baja AS menurun sepanjang tahun ini. Kondisi tersebut membuat China sebagai produsen baja terbesar mengalami kelebihan pasokan. Lantas, China melakukan aksi dumping dengan menjual produk bajanya ke negara lain seperti Indonesia.

“Turunnya harga impor baja mengurangi beban bahan baku SMSM, sehingga perusahaan masih bisa meraih peningkatan laba bersih,” terangnya, Rabu (28/8).

Baca Juga: SMSM Targetkan Akuisisi Perusahaan Asing Kelar Tahun Ini

Lantas, Frederik masih merekomendasikan beli saham SMSM dengan target harga Rp 1.600 per saham. Dia memperkirakan pendapatan SMSM akan mencapai Rp 4,16 triliun di akhir tahun nanti. Adapun laba bersih perusahaan diproyeksikan mencapai Rp 687 miliar.

Tak mau ketinggalan, Ryan juga menyarankan beli saham SMSM dengan target Rp 1.900 per saham. Hari ini, harga saham SMSM naik 0,78% ke Rp 1.295 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×