kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan tanur 4 ditunda, Vale Indonesia (INCO) naikkan target produksi tahun ini


Rabu, 26 Agustus 2020 / 16:50 WIB
Pembangunan tanur 4 ditunda, Vale Indonesia (INCO) naikkan target produksi tahun ini
ILUSTRASI. Vale Indonesia (INCO) menunda pembangunan tanur listrik 4 yang semula dijadwalkan pada triwulan keempat 2020 menjadi truwulan I 2021.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memutuskan menunda pembangunan tanur listrik 4 yang semula dijadwalkan pada triwulan keempat 2020 menjadi triwulan kedua tahun 2021. Konsekuensi dari mundurnya pembangunan ulang tungku tersebut adalah naiknya target produksi nikel dalam matte sepanjang tahun 2020.

“Karena kami menunda pelaksanan pembangunan ulang (rebuild) furnish 4, maka diperkirakan target produksi akan lebih tinggi, yakni 73 kiloton (73.000 ton),” kata Direktur Keuangan Vale Indonesia, Bernardus Irmanto dalam paparan publik virtual, Rabu (26/8). Awalnya, INCO menargetkan jumlah volume produksi tahun ini hanya di kisaran 71.000 ton.

Bernadus menambahkan, akibat dari peningkatan target produksi ini adalah naiknya kebutuhan bahan bakar (batubara) sebagai sumber energi. smelter  Menurun Bernardus, INCO membutuhkan batubara sebesar  5,5 ton – 5,8 ton untuk satu  ton nikel yang dihasilkan.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) terkerek prospek permintaan nikel untuk baterai

Pada semester I-2020, jumlah konsumsi batubara INCO mencapai 201.365 ton, naik 10,89% dari konsumsi tahun lalu, sejalan dengan produksi nikel dalam matte yang lebih tinggi.

Namun, salah satu konsekuensi dari penundaan pembangunan tungku ini adalah potensi turunnya jumlah produksi di tahun depan. Namun, INCO masih mengalkulasi terkait angka pasti potensi turunnya jumlah produksi akibat penundaan pembangunan tungku ini di tahun depan. Bukan hanya menjadikan faktor jumlah tungku yang beroperasi sebagai variabel perhitungan, INCO juga memasukkan faktor lain yang mempengaruhi volume produksi, seperti kadar nikel yang diambil dari site.

“Pengerjaan tanur sepenuhnya akan dimulai pada Mei 2021 dan selesai awal November 2021. Selama itu, kami hanya beropersi dengan tiga tungku. Produksi akan lebih rendah dari 2020,” kata dia.  

Sebagai gambaran, produksi nikel matte Vale Indonesia di semester I-2020 mencapai 36.315 metrik ton naik 18% bila dibandingkan dengan produksi semester I-2019 yang tercatat hanya 30.711 metrik ton. Pada semester satu tahun lalu, INCO melakukan shutdown terencana yang lebih panjang untuk kegiatan-kegiatan terkait dengan Larona Canal Lining.

Sementara penjualan INCO pada enam bulan pertama 2020 mencapai 36.600 ton, naik 19% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 30.832 ton.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) tegaskan Rudiantara bukan komisaris dari perwakilan MIND ID

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×