kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45940,40   -23,32   -2.42%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pekan ini batubara mengejar harga US$ 83


Minggu, 19 Februari 2017 / 20:35 WIB
Pekan ini batubara mengejar harga US$ 83


Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Laju kenaikan harga batubara masih terus berlanjut. Rencana China untuk kembali mengetatkan produksi akan jadi katalis positif bagi kenaikan harga lanjutan di pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (17/2) harga batubara kontrak pengiriman Maret 2017 di ICE Futures Exchange melambung 1,25% ke level US$ 80,50 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Harga ini pun sudah terbang 1,32% sepanjang sepekan terakhir.

Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures menjelaskan secara umum katalis penggerak harga batubara masih datang dari sisi pasokan terutama dari China. Memang pemerintah China kini sedang mempertimbangkan untuk kembali memberlakukan penahanan produksi dengan mengembalikan waktu kerja tambang batubara menjadi 276 hari dari sebelumnya 330 hari selama musim dingin.

Rencana tersebut akan dimulai pasca musim dingin berakhir. Hal ini dengan mempertimbangkan naiknya produksi China dan untuk mengembalikan stabilitas harga batubara. “Bagaimana China memangkas produksinya dan upaya untuk mengurangi polusi udara yang terjadi di sana akan menentukan pergerakan harga untuk beberapa waktu ke depan,” jelas Wahyu.

Tidak hanya itu, Reuters melaporkan di awal Februari 2017 lalu ekspor batubara Indonesia dari Kalimantan sempat tertahan. Disampaikan penahanan ekspor tersebut dilakukan oleh otoritas setempat dan terlihat penumpukan kapal ekspor yang bertambah di pelabuhan dari akhir Januari 2017 hanya sekitar 108 kapal lalu melonjak menjadi 136 kapal.

“Katalis ini berjalan seiringan dengan dugaan jika nantinya ekspor batubara China ke AS benar tertahan akibat memburuknya situasi kerja sama antara kedua negara maka ekspor Indonesia pun terkena imbasnya,” papar Wahyu. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Kabid Luar Negeri Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan, bahwa 40% ekspor batubara Kalimantan Selatan ditujukan ke China. Apabila China tidak lagi mengirimkan ke AS bisa jadi permintaan dari China pun akan turun dan berimbas buruk ke harga batubara secara global.

Kekhawatiran ini yang membawa Wahyu pada dugaan Senin (20/2) harga batubara berpotensi untuk pertahankan kenaikannya. “Kenaikan harga bisa terus terjadi sepanjang pekan ini dengan mengejar resistance berikutnya di US$ 83 per metrik ton,” duga Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×