kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Pabrik hilir SIMP rampung awal 2018


Senin, 07 November 2016 / 08:25 WIB
 Pabrik hilir SIMP rampung awal 2018


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) terus memperkuat posisi di bisnis hilir (downstream) sektor komoditas. Entitas Indofood Agri yang juga milik Grup Salim ini bakal menyelesaikan pabrik pengolahan CPO di Surabaya, Jawa Timur.

Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 1.000 metrik ton (mt) per hari. Nanti, SIMP akan menggunakan pabrik ini untuk mengolah minyak sawit menjadi produk margarin dan minyak goreng.

"Penyelesaiannya diperkirakan akan tercapai pada kuartal satu 2018 mendatang," ujar manajemen dalam keterbukaan informasi di bursa Singapura.

Produk turunan CPO ini memang memiliki nilai lebih atau value added ketimbang produk CPO. Sehingga, hal ini mampu menetralisir sentimen negatif fluktuasi harga komoditas minyak sawit mentah.

"Beda dengan CPO yang mengikuti harga pasar, harga produk turunan CPO bisa ditentukan oleh perusahaan," ujar analis MNC Securities Yosua Zishoki kepada KONTAN, Selasa (1/11).

SIMP juga akan menyelesaikan tiga pabrik kelapa sawit (PKS). Dua di antaranya terletak di Kalimantan dengan kapasitas produksi masing-masing 45 ton per jam. Pabrik yang satu akan tuntas pada kuartal II-2017, dan satu pabrik lainnya ditargetkan bisa selesai pada 2018.

Selain itu, SIMP juga akan menyelesaikan pabrik serupa di Sumatra Selatan dengan kapasitas 30 ton per jam. Peningkatan bisnis hilir ini menjadi penopang kinerja SIMP. Emiten perkebunan dan pengolahan minyak nabati ini hanya mencatat kenaikan penjualan 2% menjadi Rp 10,27 triliun pada periode sembilan bulanan tahun ini jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun, laba bersih SIMP tertolong oleh divisi minyak dan lemak nabati. Karena divisi ini, laba bersih SIMP melesat hingga 296,95% menjadi Rp 295,21 miliar. Penjualan segmen minyak dan lemak nabati mencapai Rp 7,12 triliun. Angka ini naik 14%.

Porsi pendapatan dari segmen minyak dan lemak nabati naik dari 62,03% per September 2015 menjadi 68,93% dari total pendapatan pada akhir kuartal tiga 2016.

Sedangkan pendapatan segmen perkebunan dari hasil penjualan kepada pelanggan eksternal justru turun 16,49%, setelah cenderung stagnan dalam dua tahun belakangan. Pendapatan segmen perkebunan SIMP dalam sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp 3,19 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×