kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MNC Investama private placement 8,92% sahamnya


Kamis, 21 Mei 2015 / 19:00 WIB
MNC Investama private placement 8,92% sahamnya
ILUSTRASI. Promo JSM Hypermart Hyper Diskon Weekend Periode 8-11 Desember 2023.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Private placement menjadi agenda rutin tahunan PT MNC Investama Tbk (BHIT). Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar sore ini, (21/5), pemegang saham menyetujui rencana aksi korporasi tersebut.

"Porsi saham yang dilepas sebesar 8,92%. Pelaksanaannya kapan, tergantung kebutuhan. Yang jelas, kami memiliki tenggat waktu dua tahun terhitung sejak ditutupnya RUPS tahun ini," jelas Darma Putra, Wakil Presiden Direktur MNC Investama.

Sebelumnya, manajemen telah menerbitkan prospektus terkait aksi korporasi ini, dengan porsi saham yang dilepas maksimal 10% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Sementara, porsi 8,92% itu setara dengan sekitar 3 miliar saham.

Harga nominalnya Rp 100 per saham. Sementara, harga pelaksanaan yang sebelumnya diterbitkan Rp 300 per saham. Jika harga pelaksanaan tersebut tidak berubah, berarti emiten dengan kode saham BHIT di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu berpotensi meraup Rp 1 triliun.

Nanti dana segar tersebut bakal digunakan untuk mengakuisisi perusahaan lain. Sayang, manajemen masih enggan merinci detil lebih lanjut dari rencana ini. Yang pasti, bidikan akuisisi perseroan berubah.

Tahun lalu, MNC Investama rajin melakukan akuisisi atas perusahaan yang bergerak di industri jasa keuangan. "Kalau tahun ini akan fokus untuk perusahaan media," tambah Darma.

Namun perolehan duit segar itu nantinya tidak saklek hanya untuk digunakan akuisisi, melainkan disesuaikan dengan situasi ekonomi baik perusahaan atau lebih ke sisi makro. Misal, duit tersebut dapat disuntikan untuk para anak usahanya untuk kemudian si anak usaha tersebut mengakuisisi perusahaan lain.

Atau, duit segar itu hanya digunakan untuk suntikan modal kepada anak usaha untuk mengembangkan bisnisnya. Semua opsi ini bakal disesuaikan eksekusinya. "Soalnya, menurut Darma, disaat perekonomian yang sedang slowing down ini justru banyak peluang untuk akusisi," tandas Darma.

Perseroan digadang-gadang bakal membeli Link Net. Terkait hal ini, manajemen masih belum bisa memberikan konfirmasi lebih lanjut. "Kalau memang bagus dan menguntungkan, kenapa enggak," pungkas Darma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×