kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski merugi, HOTL tetap melenggang ke bursa


Jumat, 11 Januari 2013 / 06:27 WIB
Meski merugi, HOTL tetap melenggang ke bursa
ILUSTRASI. Dibanderol mulai Rp 2 jutaan, berikut daftar harga sepeda gunung United Miami terkini


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL) resmi menjadi pendatang baru kedua di Bursa Efek Indonesia (BEI). Uniknya, perusahaan yang bergerak di bidang jasa, perdagangan dan investasi ini membukukan rugi bersih sebesar Rp 15,53 miliar. HOTL menggunakan laporan keuangan Juni 2012 sebagai dasar valuasi.

Pada tahun 2010 dan 2011, Saraswati juga merugi masing-masing senilai Rp 9,25 miliar dan 36,92 miliar. BEI meloloskan Saraswati lantaran dianggap masih mempunyai prospek pasca initial public offering (IPO). "Ada beberapa ekspansi yang mereka lakukan dan akan berdampak bagi kinerjanya," ujar Hoesen, Direktur Pencatatan BEI, Kamis (10/1). BEI berjanji terus memantau perkembangan usaha HOTL.

Darmawan Kusniadi, Sekretaris Perusahaan HOTL menyatakan, akhir tahun lalu kinerja HOTL sudah membaik. "Laba bersih kami per akhir 2012 sekitar Rp 15 miliar - Rp 16 miliar," kata dia.

Itu berasal dari penjualan sejumlah unit kamar kondotel yang mereka miliki. HOTL juga memiliki dan mengoperasikan Hotel Best Western Kuta Beach berkapasitas dengan 144 kamar. Selain itu, HOTL memiliki Hotel Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa yang sudah beroperasi pada Juli 2012 berkapasitas 74 kamar.

Tahun ini, Saraswati akan melanjutkan ekspansinya dengan membangun dua hotel lagi. Lokasinya di Ubud dan Seminyak, Bali. Jumlah kamar masing-masing hotel itu 109 dan 54 kamar.

Darmawan menargetkan, pembangunan dua hotel kelar pertengahan tahun ini. Sehingga, di semester II 2013, keduanya sudah mulai beroperasi. Saraswati menyiapkan belanja modal Rp 125 miliar untuk ekspansi. "Biasanya, untuk pendanaan proyek, porsinya 30% dari ekuitas, 70% dari pinjaman," terang Darmawan.

Saraswati menawarkan saham perdana 550 juta saham setara 15,49% di harga Rp 185 per saham. Jadi, dana yang diraih Rp 101,75 miliar. Mereka mengalokasikan dana IPO 40% untuk ekspansi, 39% membayar utang bank jangka panjang. Sebanyak 18% belanja modal di hotel dan anak usaha, sisanya 3% modal kerja.

Penjamin emisi pelaksana efek IPO HOTL adalah PT Valbury Asia Securities. Kemarin, harga HOTL menguat 10,81% dari harga perdana menjadi Rp 205 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×