Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana asing masih keluar deras dari pasar saham. Sepanjang tahun ini, total jual bersih (net sell) asing sudah mencapai Rp 29,69 triliun. Penyebabnya banyak berasal dari sentimen global.
Rencana kenaikan suku bunga The Federal Reserve yang lebih agresif membuat nilai tukar rupiah tertekan belakangan ini. Di sisi lain, tak banyak sentimen positif dari dalam negeri yang mampu menahan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Di tengah aksi jual ini, masih ada beberapa saham yang ternyata tetap jadi sasaran beli investor asing. Mengutip data RTI, investor asing antara lain terlihat banyak mengoleksi saham emiten batubara seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) juga jadi sasaran beli. Di sisi lain, saham-saham perbankan banyak dilepas oleh asing.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, investor asing memang masih wait and see menunggu sentimen positif dari dalam negeri. "Padahal pergerakan rupiah saat ini sudah mulai stabil. Sementara harga komoditas dunia cenderung menguat," kata Nafan kepada KONTAN, Selasa (24/4).
Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, mengatakan, dana asing banyak keluar dari emerging market di tengah naiknya permintaan dollar AS. Apalagi, imbal hasil obligasi AS meningkat.
Namun, tak ada salahnya memperhatikan lagi strategi investor asing dalam memburu saham-saham lokal. Bertoni bilang, asing akan mencari saham-saham yang kinerjanya solid dan akan diuntungkan dari penguatan dollar AS. "Lalu, saham tersebut memberi dividen bagus," kata dia.
Melihat minat investor asing di beberapa saham, Nafan merekomendasikan maintan buy saham INKP dengan target harga jangka panjang Rp 15.600, buy PTBA dengan target harga Rp 3.780. Selain itu, ia juga menyarankan buy ADRO dengan target jangka pendek Rp 2.340 dan target jangka panjang Rp 3.080. Cermati juga saham-saham yang ada dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) Global Standard Index,
Bertoni bilang, ada beberapa hal yang bisa membuat dana asing kembali masuk. Salah satunya jika suku bunga The Fed bertahan pada level 1,75% dan yield obligasi AS kembali turun.
Nico Omer Jonckheere, Vice President Research and Analyst Valbury Sekuritas Indonesia menambahkan, agar dana asing tak terus keluar dari saham, sebaiknya Bank Indonesia memberi sinyal menaikkan suku bunga acuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News