kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencermati aksi backdoor listing


Kamis, 31 Agustus 2017 / 09:23 WIB
Mencermati aksi backdoor listing


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Banyak cara untuk meraih akses pendanaan dari pasar modal tanpa harus menjadi perusahaan terbuka. Salah satu cara yang cukup singkat dan mudah adalah masuk secara tak langsung melalui pintu belakang, yang kerap disebut aksi backdoor listing.

AirAsia Bhd menggunakan cara ini. Perusahaan maskapai penerbangan ini akan melancarkan aksi backdoor listing atas unit usahanya di Indonesia, PT Indonesia AirAsia (IAA). IAA akan mendarat di Bursa Efek Indonesia melalui PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP).

Nantinya, CMPP akan menerbitkan saham baru (rights issue) sebanyak 13,6 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham. Artinya, aksi korporasi ini akan mengumpulkan dana mencapai Rp 3,41 triliun. CMPP akan langsung mengalokasikan 76% dana rights issue untuk mengambil alih IAA senilai Rp 2,6 triliun. Sedangkan 24% sisanya, dialokasikan bagi modal kerja CMPP dan entitas anak.

Seiring dengan akrobat ini, CMPP akan memfokuskan usahanya ke bidang usaha jasa penerbangan komersial berjadwal. Oleh karena itu, CMPP akan mendivestasi kegiatan usahanya yang bergerak di bisnis penjualan batubara dan jasa pelayaran.

Donny Petrus Pranoto, Komisaris Utama CMPP, mengatakan, rights issue ini dapat menambah jumlah saham beredar CMPP, "Jadi bisa meningkatkan likuiditas," ujar dia, Rabu (30/8).

Yang perlu dicermati, kinerja IAA masih terpuruk. Hingga Juni 2017 aset IAA mencapai Rp 2,92 triliun dengan liabilitas Rp 3,04 triliun. Artinya, ekuitas IAA masih minus sebesar Rp 117,22 miliar. Sementara itu, pendapatannya mencapai Rp 1,92 triliun dengan rugi bersih sebesar Rp 557,88 miliar.

Cermati valuasi

Selain AirAsia, perusahaan lain yang juga mempertimbangkan masuk ke pasar modal lewat skema backdoor listing adalah perusahaan properti Anugerah Kasih Investama. Saat ini perusahaan sedang terlibat proses negosiasi dengan tiga emiten bursa. Lalu, PT Telekomunikasi Tbk (TLKM) juga mengkaji opsi untuk menyiapkan anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) untuk melantai di bursa efek melalui backdoor listing.

Bertoni Rio, Analis Senior Anugrah Securindo Indah, mengatakan, backdoor listing memberikan peluang untuk membesarkan market cap melalui penerbitan saham baru. "Juga menambah ekspansi atau pelengkap usaha," terang Rio kepada KONTAN, Rabu (30/8).

Aksi backdoor listing juga berdampak positif bagi perusahaan terbuka yang sudah jenuh menjalankan bisnis intinya. Dampak negatifnya, valuasi perusahaan yang jadi sasaran akan makin mahal. Sehingga, sebelum memutuskan berinvestasi, investor harus tetap mencermati fundamental saham yang menjadi target backdoor.

Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas bilang, backdoor listing menjadi cara mendapatkan sumber dana baru dari pasar modal. Menurutnya, akrobat AirAsia akan mencuri perhatian investor. Tapi, ia tetap menyarankan investor agar cermat, karena kinerja IAA yang masih rugi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×