kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,64   -17,87   -1.91%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mega Perintis (ZONE) siap menumpuk untung di akhir tahun 2018


Kamis, 13 Desember 2018 / 15:19 WIB
Mega Perintis (ZONE) siap menumpuk untung di akhir tahun 2018
ILUSTRASI. Gerai Fashion Retail Manzone


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mega Perintis Tbk (ZONE) selaku pemilik gerai fesyen pria Manzone dan MOC mengaku punya strategi khusus untuk meraup keuntungan di akhir tahun ini. Gerai yang menjual aneka produk fesyen pria dengan merek Manzone, MOC, dan Men’s Top ini lebih memilih untuk melengkapi varian produk yang ditawarkan daripada memberikan diskon besar-besaran.

“Gerai kami ini menawarkan one stop shopping untuk fesyen pria dengan produk yang lengkap ]dari kepala sampai kaki, semua kalangan usia, dari produk pakaian basic hingga formal, kami melengkapi koleksi di setiap gerai dengan berbagai produk terbaru,” kata Direktur Utama Mega Perintis FX Afat Adinata Nursalim kepada Kontan.co.id Kamis (12/12).

Bukan berarti Mega Perintis tidak memberikan diskon pada produk-produknya di akhir tahun ini. Manzone dan MOC memberikan diskon dengan format pay one get two atau bayar satu untuk dua produk untuk menarik minat konsumen.

Selain itu, untuk menarik konsumen Mega Perintis juga melakukan perubahan konsep pada gerai-gerai yang mereka miliki di seluruh Indonesia. “Tampilan toko kami ubah menjadi lebih segar atau lebih muda, karena itu strategi utama kami untuk memperkuat merk atau branding,” kata Afat.

Menurut dia perubahan tampilan gerai merupakan bagian dari strategi visual merchandising yang diterapkan di gerai Manzone. Visual merchandising merupakan strategi yang lumrah digunakan untuk menciptakan tampilan merchandise untuk mengkomunikasi kan pesan penjualan dan trend toko kepada calon konsumen.

Tujuannya antara lain memberikan informasi dan pengalaman berbelanja yang nyaman dan menimbulkan rasa ingin membeli. “Itu yang dinamakan sebagai silent selling, secara tidak mereka akan melihat, datang, lalu membeli,” ungkap Afat.

Lalu untuk pengembangan gerai, Afat optimis pihaknya bisa menambah sekitar 20 gerai tambahan di tahun 2019, yaitu masing-masing 10 untuk Manzone dan MOC. Seluruh gerai tersebut rencananya akan dibuka di pusat perbelanjaan atau mal yang tersebar di seluruh Indonesia.

Mal dipilih sebagai lokasi gerai karena sangat efektif untuk menjaring menarik calon konsumen bagi gerai ritel khususnya fesyen. “Di luar negeri seperti Singapura mungkin gerai retail fesyen berdiri di luar mal, tapi di Indonesia masih belum bisa, karena karakteristik masyarakat berbeda,” kata dia.

Bagaimana dengan serbuan toko online atau e-commerce dengan beragam diskon menarik bagi kelangsungan bisnis Mega Perintis?

Menurut Afat, serbuan tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena secara karakteristik bisnis ritel fesyen ini punya perbedaan dengan ritel-ritel lain. “Hari Belanja Online atau Harbolnas kemarin tidak begitu berpengaruh karena yang diburu adalah barang-barang tertentu dengan diskon besar atau sangat murah,” kata dia.

Kehadiran e-commerce ini justru dijadikan sebagai peluang oleh Mega Perintis. Perusahaan yang juga berperan sebagai distributor Nike di Indonesia ini telah bekerjasama dengan sejumlah e-commerce untuk memasarkan produk-produknya.

Selain itu Megar Perintis menjual produk Manzone, MOC, dan Men’s Top melalui laman khusus www.manzonestore.com. Penjualan secara online ini menurut Afat cukup jitu untuk memperkuat branding. “Strategi utamanya itu memperkuat brand, apapun platformnya online maupun offline store bagi yang punya brand itu aman,” ungkap Afat.

Perusahaan yang baru melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada Rabu (12/12) ini secara khusus menyiapkan dana sebesar Rp 30 miliar untuk keperluan belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2019. Capex tersebut berasal dari dana IPO dan kas internal perusahaan. Nilai investasi yang dikeluarkan untuk membangun 1 gerai baru biasanya berada di kisaran Rp 1 miliar-Rp 1,5 miliar.

Tak hanya itu, Mega Perintis juga akan memperbanyak gerai dengan konsep hybrid yang mengintegrasikan penjualan secara offline dan online.

Hingga akhir tahun ini, Mega Perintis menargetkan pendapatan sebesar Rp 444 miliar. Sementara di tahun depan dengan pembukaan gerai baru ditargetkan bisa naik lagi sekitar 14%-15% menjadi Rp 509 miliar.

Hingga semester pertama tahun ini, ZONE meraup pendapatan Rp 254,91 miliar, naik 14,10% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 223,40 miliar. Laba bersih ZONE mencapai Rp 29,04 miliar pada periode Januari-Juni 2018, tumbuh 20% dari periode yang sama tahun lalu Rp 24,19 miliar. Bahkan, laba ZONE semester pertama sudah hampir menyamai laba sepanjang 2017 yang mencapai Rp 29,63 miliar.

Asal tahu saja, perusahaan ini akan membuka gerai baru Manzone pada Sabtu (15/12) mendatang di Jakarta, tepatnya di Mall of Indonesia. Selain itu, dalam waktu dekan akan ada satu gerai baru yang akan dibuka di Malang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×