Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (7/11) berpotensi laris. Minimum nilai penawaran yang masuk pada lelang tersebut diprediksi dua kali lipat dari target indikatif senilai Rp 5 triliun.
Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah jelang akhir pekan ini kembali menggairahkan pasar Surat Berharga Negara (SBN). Alhasil, para pelaku pasar pun diyakini akan kembali berburu keuntungan melalui lelang sukuk nanti.
"Dengan kondisi seperti ini, pemerintah sepertinya tidak akan kesulitan meraup dana berjumlah besar dari lelang," tambah Anil.
Nicodimus Anggi Kristiantoro, analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) juga yakin bahwa lelang sukuk pada Selasa depan akan lebih ramai ketimbang lelang sebelumnya. "Lelang sukuk nanti berpotensi mencatatkan oversubscribed lebih tinggi dibanding lelang sebelumnya,” ujar Nico.
Lebih lanjut, jika data pertumbuhan ekonomi kuartal III yang dirilis pada hari Senin (6/11) menunjukkan hasil positif, minat investor terhadap pelaksanaan lelang sukuk akan semakin tinggi. Nico pun memperkirakan seri-seri bertenor pendek masih menjadi pilihan terfavorit bagi para investor ketika lelang berlangsung.
Pemerintah akan melelang sukuk pada Selasa depan dengan menghadirkan lima seri, antara lain SPN-S 08052018, PBS013, PBS014, PBS011, dan PBS012.
Sementara pada lelang sukuk sebelumnya, pemerintah berhasil meraup dana sebesar Rp 7 triliun dari total nilai penawaran yang masuk sebesar Rp 13,87 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
