kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lelang sukuk negara berpotensi laris manis


Minggu, 18 Maret 2018 / 12:29 WIB
Lelang sukuk negara berpotensi laris manis
ILUSTRASI. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada Selasa (20/3) mendatang. Lelang ini pun diperkirakan akan berlangsung laris setelah sejumlah sentimen positif menghampiri pasar obligasi dalam negeri.

Analis Fixed Income Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar berpendapat, berkaca pada lelang Surat Utang Negara (SUN) yang tergolong laris pada pekan lalu, besar kemungkinan hal itu kembali terjadi pada lelang sukuk nanti.

Ia pun optimistis nilai penawaran yang masuk bisa melebihi target indikatif pemerintah pada lelang sukuk senilai Rp 8 triliun. Sementara itu, seri-seri bertenor pendek diperkirakan akan kembali menjadi favorit para investor.

Namun, ketika lelang sukuk berlangsung ramai, tidak tertutup kemungkinan seri-seri yang memiliki nilai penawaran tinggi akan lebih bervariasi.

Potensi larisnya lelang nanti didukung oleh mulai menurunnya imbal hasil US Treasury dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut membuat investor asing mulai masuk kembali ke pasar obligasi Indonesia.

Berdasarkan data Ditjen Pembiayaan Pengelolaan dan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara (SUN) per 15 Maret mencapai Rp 833,59 triliun. Padahal, sepekan sebelumnya pada 8 Maret jumlah dana asing di SBN hanya mencapai Rp 831,78 triliun.

Anil melanjutkan, investor cenderung tidak terlalu khawatir untuk ikut meramaikan lelang sukuk nanti kendati pada esok harinya terdapat agenda Federal Open Market Committee (FOMC) yang membahas kepastian kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat. “Kekhawatiran global sudah menurun karena Fed Fund Rate tampaknya sudah diantisipasi,” kata dia, Jumat (16/3).

Di samping itu, defisitnya neraca perdagangan Indonesia pada bulan Februari dinilai tidak akan mempengaruhi keberlangsungan lelang nanti. Sebab, nilai defisitnya sendiri lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya. “Ini pertanda bahwa ekspor sudah mulai meningkat,” ujar Anil.

Seperti yang diketahui, dalam lelang sukuk pada Selasa depan, pemerintah menawarkan enam seri, yaitu SPN-S 07092018, PBS016, PBS002, PBS017, PBS012, dan PBS004. Pada lelang sukuk sebelumnya, pemerintah menyerap dana senilai Rp 5,09 triliun dari total penawaran masuk sebanyak Rp 8,61 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×