kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,50   6,04   0.66%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebih cermat menghitung kupon ORI 010


Kamis, 13 Juni 2013 / 11:05 WIB
Lebih cermat menghitung kupon ORI 010
ILUSTRASI. Sri Mulyani Ciptakan Tradisi Baru Ingin BUMN Penerima PMN teken KPI


Reporter: Wahyu Satriani, Dina Farisah, Dyah Megasari |

JAKARTA. Jika Anda penggemar Obligasi Negara Ritel (ORI), siapkan dana untuk memburu ORI terbaru berseri 010. Pemerintah akan menjual ORI senilai Rp 20 triliun, pada September-Oktober  2013.

Kemarin, pemerintah juga telah menunjuk 20 agen penjual ORI 010. Imbal hasil ORI 010 kemungkinan tetap dengan bunga ORI sebelumnya.  Tekanan inflasi pada tahun ini diprediksi akan membuat kupon ORI 010 lebih tinggi ketimbang ORI seri sebelumnya. Sebagai catatan, ORI 009 yang terbit tahun lalu memiliki kupon sebesar 6,25%.

Kendati harus membayar bunga lebih mahal, pemerintah siap mengambil risiko, asal kupon yang diminta investor masih dalam batas wajar.

"Bisa jadi, kupon ORI 010 di level 7%," ujar Schneider Siahaan, Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang ( DJPU) Kementerian Keuangan, kemarin.

Proyeksi kupon sebesar 7% itu lebih tinggi ketimbang bunga deposito bank yang sekitar 5%.  Sudah begitu, bunga deposito terkena pajak 20%, sedangkan bunga ORI hanya dikenai pajak 15%.

Schneider menyatakan, penetapan kupon ORI 010 akan dilakukan September atau Oktober 2013.  Pada bulan-bulan tersebut, inflasi kemungkinan meningkat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Sehingga perkiraan kupon bisa lebih tinggi," tutur Schneider.

Abiprayadi Riyanto, Presiden Direktur PT Mandiri Sekuritas, salah satu agen penjual ORI 010, menargetkan bisa menjual ORI 010 senilai Rp 1 triliun. Dia memperkirakan,  kupon ORI010 berkisar antara 6,25%-7,25% per tahun.

PT Trimegah Securities Tbk, calon agen penjual ORI 010, memasang Rp 500 miliar dari penjualan ORI seri terbaru. "Jika momentumnya sekarang, kupon 7% itu menarik. Semua bergantung pada kondisi inflasi nanti," ujar Stephanus Turangan, Presiden Direktur Trimegah Securities.

Ariawan, analis Sucorinvest Central Gani, menilai, kisaran kupon sebesar 7% ini memang memikat. Sebab, dengan tenor tiga tahun, kupon ORI 010 memiliki premium yield 150 basis poin di atas surat utang negara dengan tenor yang sama.

Berminat? Tunggu dulu, sebagai investor, Anda harus cermat. Hitung baik-baik imbal hasil yang diberikan. Jika memang benar harga BBM dikerek besok, kemungkinan inflasi akan melambung ke titik 7%-8%.

Memang menarik jika kupon yang diberikan adalah 7,25% dan inflasi 7%, tapi ingat nilai itu harus dipotong pajak.

Sedangkan jika skenario terburuk inflasi ada di 8%, dengan imbal hasil yang ditawarkan 7,25% apakah masih menarik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×