Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Anda yang ingin menempatkan uang di Obligasi Negara Ritel (ORI), sila menyisihkan dana mulai sekarang. Seri terbaru ORI, yaitu ORI 010, akan dirilis pada semester II tahun ini.
Fatati Sriwahyuni, Kasubdit Analisis Laporan Keuangan dan Pasar Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementrian Keuangan, mengatakan, ORI 010 akan meluncur setelah Lebaran nanti.
Saat ini, pemerintah tengah melakukan pengadaan jasa agen penjual ORI tersebut. Pendaftaran calon agen penjual mulai 2 Mei-17 Mei. Sedangkan, proses beauty contest pada 29 Mei-30 Mei dan penunjukan agen penjual akan berlangsung 11 Juni.
Direktur Surat Utang Negara DJPU, Loto Srinaita Ginting mengatakan, tenor dan target penerbitan ORI akan ditetapkan dengan mempertimbangkan masukan dari agen penjual yang terpilih. "Sementara, jumlah agen penjual akan ditetapkan menunggu hasil seleksi," kata Loto kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Analis Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga menduga, kupon ORI tahun ini akan lebih tinggi ketimbang tahun lalu. Tekanan inflasi akibat rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi diperkirakan akan mendorong kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25-50 basis poin di kisaran 6%-6,25% pada bulan Juni.
Berdasarkan asumsi tersebut, kupon ORI 010 diperkirakan akan ikut terkerek naik menjadi sekitar 6,50%-7%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan ORI 009 yang terbit pada tahun lalu dengan besaran kupon sebesar 6,25%.
Desmon berpendapat, jika dibanding bunga deposito, proyeksi kupon ORI 010 tersebut masih lebih menguntungkan. Saat ini, suku bunga deposito perbankan di kisaran 5,5%. Kelebihan lain, menurut hitungan Desmon, ORI hanya dikenakan pajak sekitar 15%, sedangkan pajak deposito sebesar 20%.
Seluruh dana investasi di ORI juga mendapatkan jaminan penuh dari pemerintah. Adapun dana deposito hanya ditanggung maksimal Rp 2 miliar oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Selain itu, investor ORI 010 selain akan mendapatkan kupon, juga bisa mendapatkan capital gain di pasar sekunder.
Desmon memperkirakan, pemerintah akan menyerap maksimal dari jumlah permintaan yang masuk. Sebab, target defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) naik. "Kemungkinan profil investor ORI 010 sebagian besar dari pegawai negeri sipil," kata Desmon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News