kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,44   -19,08   -2.04%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Dharma Satya Nusantara naik 163% di semester I-2020, ini pendorongnya


Kamis, 30 Juli 2020 / 20:03 WIB
Laba Dharma Satya Nusantara naik 163% di semester I-2020, ini pendorongnya
ILUSTRASI. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan laba sebesar Rp 180 miliar pada semester I-2020.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan laba sebesar Rp 180 miliar pada semester I-2020. Laba ini naik 163% dibandingkan laba periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 68 miliar.

Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo mengatakan, peningkatan laba ini didorong naiknya penjualan produk kelapa sawit serta membaiknya harga jual crude palm oil (CPO). Memang, selama enam bulan pertama tahun ini, DSNG mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,15 triliun atau naik 22% secara year on year (yoy)

Dari total pendapatan tersebut, penjualan kelapa sawit mencapai Rp 2,66 triliun atau kontribusi sekitar 84%. Penjualan segmen usaha kelapa sawit tersebut mengalami kenaikan sebesar 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini turut didorong oleh kenaikan harga rata-rata CPO DSNG sebesar 23% menjadi Rp 7,8 juta per ton dibandingkan semester I-2019 yang sebesar Rp 6,4 juta per ton. "Harga CPO mulai mengalami tren peningkatan pada tahun ini setelah sepanjang tahun lalu sempat melemah akibat melimpahnya stok minyak sawit di Indonesia maupun Malaysia," ungkap Andrianto dalam keterangan resminya, Kamis (30/7).

Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) meraup dana Rp 451 miliar dari penerbitan obligasi

Ia menambahkan, meskipun harga CPO sempat menukik tajam pada kuartal kedua 2020 akibat imbas lemahnya permintaan pasar karena dampak pandemi Covid-19 di beberapa negara, harga rata-rata CPO sepanjang semester pertama tahun ini menguat banyak dibanding tahun lalu. "Kami optimistis bahwa tren kenaikan harga CPO akan berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan dimulai kembalinya aktivitas ekonomi di beberapa negara seusai lockdown yang terjadi di kuartal kedua yang lalu,” kata dia.

Ke depan, Andrianto melihat adanya peluang peningkatan permintaan CPO dari dalam negeri sehingga dapat mendorong peningkatan harga CPO. Mengingat, komitmen pemerintah Indonesia yang kuat dalam mengembangkan proyek wajib biodiesel serta keberhasilan Pertamina dalam meningkatkan campuran biodiesel menggunakan minyak sawit sampai 100% (D100).

Dari sisi operasional, selama enam bulan pertama tahun 2020, produksi CPO DSNG mencapai 312.000 ton atau naik 19% yoy. DSNG juga berhasil meningkatkan kinerja pabrik kelapa sawit dengan peroleh Oil Extraction Rate (OER) sebesar 24,09% dibandingkan tahun lalu yang sebesar 22,99%.

Pendapatan yang dihasilkan oleh segmen usaha produk kayu pada semester I-2020 juga masih lebih tinggi dibandingkan semester I-2019 meski penjualan melemah di kuartal II-2020 akibat dampak Covid-19 pada negara-negara tujuan ekspor.

Produk Panel mencatat penurunan volume penjualan sebesar 15% di kuartal II-2020 dibandingkan kuartal I -2020. Meskipun begitu, volume penjualan kumulatif selama semester I-2020 masih tumbuh 6% yoy karena volume penjualan yang masih tinggi di kuartal pertama tahun 2020.

Namun, produk engineered flooring terpukul cukup berat oleh Covid-19 sebagaimana tercermin pada penurunan volume penjualan sebesar 32% pada kuartal II-2020. Meskipun begitu, volume penjualan kumulatif selama semester I-2020 ini hanya mengalami penurunan sebesar 7%.

Baca Juga: Malaysia ajukan kasus sawit ke WTO, sektor perkebunan melesat paling tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×