kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih Lippo Karawaci turun 30% pada 2018


Selasa, 17 April 2018 / 20:26 WIB
Laba bersih Lippo Karawaci turun 30% pada 2018
ILUSTRASI. Kawasan Meikarta


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lemahnya keyakinan konsumen terhadap pertumbuhan ekonomi, menyebabkan calon pembeli properti bersikap wait and see (menunggu dan melihat) waktu yang tepat. Hal ini berdampak pada kinerja emiten di sektor properti, salah satunya PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

Berdasarkan hasil audit laporan keuangan konsolidasian 2017, total pendapatan LPKR tercatat Rp 11 triliun, flat dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. “Ini merupakan tahun penuh tantangan bagi sektor properti,” kata Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya dalam pernyataan resmi Selasa (17/4).

Laba kotor 2017 sebesar Rp 4,7 triliun, turun 4% year on year  (yoy). Sedangkan, laba bersih 2017 melorot 30% yoy menjadi Rp 614 miliar.

Pendapatan properti turun 18% yoy menjadi Rp 3,5 triliun. Segmen properti berkontribusi 31% terhadap total pendapatan LPKR. Sementara, pendapatan berulang alias recurring income tumbuh 13% yoy menjadi Rp 7,6 triliun dan berkontribusi sebanyak 69% terhadap total pendapatan.

Dari divisi urban development, pendapatan tercatat turun 22% yoy menjadi Rp 2,3 triliun akibat pelemahan pasar properti 2017. Sedangkan divisi large scale melandai 8% yoy menjadi Rp 1,2 triliun.

Sebaliknya, divisi healthcare mencatatkan pertumbuhan 13% yoy menjadi Rp 5,8 triliun, di mana pendapatan untuk enam rumah sakit mature naik 7,9% yoy menjadi Rp 2,6 triliun. Disusul, pendapatan dari divisi komersial LPKR yang tumbuh tipis 5% yoy menjadi Rp 770 miliar.

Terakhir, bisnis aset manjemen, yang terdiri dari town management dan portofolio dan properti management, ikut mencatatkan kenaikan 15% yoy menjadi Rp 983 miliar tahun lalu. Ini didukung meningkatnya total kelolaan aset dalam portofolio REITS.

Di luar kinerja divisi, LPKR masih mencatat angka pra penjualan yang kuat yakni Rp 8,2 triliun, di mana Rp 7,5 triliun berasal dari Meikarta. Selain itu, tuntasnya penjualan aset ke REITS sebesar Rp 1,1 triliun, maka total penjualan properti 2017 mencapai Rp 9,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×