kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS Pekan Ini


Jumat, 10 Mei 2024 / 19:11 WIB
Kurs Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS Pekan Ini
ILUSTRASI. Di pasar spot rupiah melemah 0,01% ke Rp 16.047 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (8/5).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah ditutup menguat di seluruh pasar sepanjang pekan ini. Sentimen global menjadi pendorong penguatan rupiah.

Di pasar spot, dalam sepekan rupiah ditutup menguat 0,22%. Sementara di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,08%.

Namun, secara harian justru rupiah melemah. Di pasar spot rupiah melemah 0,01% ke Rp 16.047 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di Jisdor BI melemah 0,16% ke Rp 16.081 per dolar AS pada Rabu (8/5).

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, penguatan di pekan ini didukung faktor eksternal. Data tenaga kerja AS yang kurang baik mendorong adanya ekspektasi penurunan lebih banyak atas Fed Rate.

"Dari sebelumnya 25bps menjadi 50bps," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).

Baca Juga: Dorong Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UAE Jalin Kerjasama

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo melanjutkan, dengan data tenaga kerja AS yang kurang baik juga mendorong percepatan pemangkasan suku bunga. "Kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September meningkat menjadi 69% dari 65%," kata Sutopo.

Meski begitu, kedua analis menilai rupiah masih rentan terkoreksi di pekan depan. Sutopo menyebutkan, prospek perekonomian Tiongkok yang lesu dan penetapan yuan yang lemah di Tiongkok juga membebani.

Sementara pelemahan rupiah semakin diperburuk oleh defisit transaksi berjalan dan adanya arus keluar modal yang berasal dari penghindaran risiko. Sehingga menahan laju apresiasi rupiah di pekan ini.

Fikri juga sepakat bahwa rupiah berpotensi terdepresiasi kembali di pekan depan. Ini menyusul adanya rilis data neraca dagang, current account, dan neraca pembayaran.

Baca Juga: Usai Libur Panjang, Cek Prediksi Rupiah untuk Senin Pekan Depan (13/5)

Dia memproyeksikan data current account Indonesia akan defisit di kuartal I ini. Sementara data neraca pembayaran dikhawatirkan surplusnya akan turun, bahkan berpotensi defisit akibat adanya outflow.

Karenanya, dia memperkirakan rupiah akan berkisar di Rp 16.046 per dolar AS-Rp 16.246 per dolar AS pada Senin (13/5) dan sepanjang pekan depan di kisaran Rp 16.226 per dolar AS-Rp 14.426 per dolar AS. "Namun, jika hasilnya lebih baik, maka rupiah di pekan depan bisa mendekati Rp 16.000 per dolar AS," sebutnya.

Sementara Sutopo memperkirakan pada Senin (13/5), rupiah masih akan berada di level psikologis, yakni kisaran Rp 16.000. "Pembicara dari Gubernur Fed Michelle Bowman, Austan Goolsbee dari Chicago, Neel Kashkari dari Minneapolis, dan Lorie Logan dari Dallas akan dicermati oleh pelaku pasar," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×