kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kompak dengan mata uang Asia lain, rupiah hari ini terus menguat terhadap dolar AS


Senin, 14 Oktober 2019 / 11:13 WIB
Kompak dengan mata uang Asia lain, rupiah hari ini terus menguat terhadap dolar AS
ILUSTRASI. Teller menunjukkan uang rupiah yang ditransaksikan di kantor pusat BNI, Jakarta, Senin (19/3). Kompak dengan mata uang Asia lain, rupiah hari ini, Senin (14/10) terus menguat terhadap dolar AS. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/18.


Reporter: Tendi Mahadi, Yasmine Maghfira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di pasar spot masih menunjukkan tren penguatan menjelang siang hari ini. Mengutip Bloomberg pada pukul 11.00 WIB, rupiah menguat 0,14% ke level Rp 14.117 per dolar AS.

Rupiah tak sendirian, soalnya sejumlah mata uang Asia lain juga menguat di hadapan dolar AS pada hari ini.

Baca Juga: Harga emas spot masih memudar kisaran US$ 1.487,12 per ons troi

Won Korea Selatan jadi yang paling perkasa dengan menguat 0,58% terhadap dolar AS. Penguatan juga dialami dolar Singapura, yuan on shore China, dolar Taiwan, ringgit Malaysia, hingga rupee India.

Di sisi lain, yen Jepang, dolar Hong Kong, dan baht Thailand justru tertunduk di hadapan USD.

Sejumlah analis menilai tren penguatan rupiah hari ini terdorong sejumlah faktor. Di antaranya sejalan dengan  berakhirnya negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China yang memunculkan optimisme bahwa perang dagang segera berakhir. 

Alhasil, peluang rupiah melanjutkan penguatan di awal pekan ini terbuka lebar.

Baca Juga: Kurs Jisdor, rupiah hari ini menguat ke level Rp 14.126 per dolar AS

Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan, kedua negara akhirnya menyepakati beberapa persyaratan, seperti penundaan tarif impor tambahan terhadap barang asal China yang seharusnya efektif pada 15 Oktober. "Sentimen positif tersebut akan menguatkan rupiah di perdagangan Senin," kata dia. 

Sementara ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, data inflasi Negeri Paman Sam periode September yang cuma 0,0% atau lebih rendah dari konsensus analis sebesar 0,1% membuat tekanan pada the greenback semakin besar. Karena itu, rupiah dapat mengambil kesempatan untuk melanjutkan penguatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×