kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja susut di 2020, begini prospek Astra International (ASII) tahun ini


Sabtu, 27 Februari 2021 / 10:00 WIB
Kinerja susut di 2020, begini prospek Astra International (ASII) tahun ini


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 turut menekan kinerja PT Astra International Tbk (ASII) sepanjang tahun lalu. Pendapatan ASII di tahun 2020 capai Rp 175,05 triliun atau menyusut 26,19% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 237,17 triliun.

Adapun laba yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 16,16 triliun. Realisasi ini turun laba bersih di tahun 2019 yang mencapai Rp 19,46 triliun.

Walau begitu, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama tetap menilai, prospek bisnis emiten ini terbilang masih baik ke depannya.

Menurut dia, pada periode bulan puasa dan Idul Fitri akan mendukung optimisme kenaikan permintaan pada kendaraan. Selain itu, sentimen positif DP 0% untuk mobil dan tren penurunan suku bunga, menjadi peluang ASII memperbaiki kinerja pada tahun ini.

Tak hanya itu, Nafan menambahkan, sentimen dari optimisme pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh program vaksinasi Covid-19 secara massal dan berkesinambungan juga mendukung prospek positif pada sektor otomotif.

Baca Juga: Astra International (ASII) siapkan belanja modal Rp 12 triliun pada 2021

"Karena perusahaan Astra ter-diversifikasi, maka membaiknya prospek batubara, kelapa sawit, maupun otomotif tentunya diharapkan akan mampu meningkatkan kinerja pada tahun 2021," ujarnya, Jumat (25/2).

Proyeksi kinerja yang lebih baik juga didukung adanya potensi pemulihan ekspor otomotif pada Q1/2021. Sementara harga komoditas CPO, emas, dan batu bara masih cenderung bullish trend.

Nafan menilai, secara valuasi harga saham ASII , anggota indeks Kompas100 ini, sudah dikategorikan murah dengan dengan PBV di angka 1.13 kali dan PE sudah di angka 13.66 kali.

Secara teknikal, pergerakan saham ASII saat ini berada di batas bawah dari pola up channel, maka secara jangka panjang semestinya tren pada saham ASII masih berpotensi menguat.

Indikator RSI mulai berada pada area jenuh jual sehingga menurut Nafan menarik untuk dicermati karena harga saham dikategorikan murah. Ia menyarankan akumulasi saham ASII dengan estimasi target jangka panjang berada pada level Rp 7.775 dengan estimasi suport bagi saham ASII pada 2021 di Rp 4.310.

Pada penutupan perdagangan Jumat (25/2), saham ASII terkoreksi 3,14% ke harga Rp 5.400 per saham.

Selanjutnya: Kinerja diproyeksi tumbuh, begini rekomendasi untuk saham Astra International (ASII)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×