kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepemilikan bank di SBN naik paling tajam


Jumat, 24 November 2017 / 20:47 WIB
Kepemilikan bank di SBN naik paling tajam


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks kinerja obligasi domestik yang tercermin pada Indonesia Composite Bond Index (ICBI) mencapai level tertinggi sepanjang masa pada Jum'at (24/11). Mengutip Bloomberg, indeks tersebut bertengger di level 238,65.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra mengatakan, menanjaknya jumlah kepemilikan industri perbankan di surat berharga negara (SBN) turut berkontribusi terhadap kenaikan ICBI, di samping faktor masuknya kembali dana investor asing.

Meski kalah dari segi total dana, persentase pertumbuhan kepemilikan perbankan justru lebih tinggi ketimbang kepemilikan asing.

Mengutip data Ditjen Pengelolaan Pengembangan dan Risiko Kemenkeu, sejak awal November hingga Kamis (23/11), tingkat pertumbuhan kepemilikan bank di SBN telah mencapai 4,07% dengan jumlah Rp 625,95 triliun.

Secara year to date (ytd), porsi kepemilikan perbankan di SBN pun tercatat sudah naik 56,7%. Di periode yang sama, pertumbuhan dana investor asing di SBN hanya 23,5%.

Menurut Made, sejak penurunan suku bunga acuan BI menjadi 4,25%, sejumlah bank ikut memangkas bunga deposito. Namun, suku bunga kredit tidak berubah. “Masyarakat akhirnya cenderung menghindari kredit,” katanya. Alhasil, daripada dibiarkan menganggur, bank memutuskan untuk menempatkan sebagian dananya di SBN.

Meski berdampak baik untuk pergerakan ICBI, Made berharap, tren penempatan dana kredit bank di SBN hanya akan berlangsung maksimal sampai akhir tahun. “Dikhawatirkan likuiditas bank akan terganggu kalau terus-terusan andalkan SBN,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×