kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor mulai berias di pengujung tahun


Senin, 11 Desember 2017 / 07:39 WIB
Investor mulai berias di pengujung tahun


Reporter: Dityasa H Forddanta, Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun hingga akhir pekan pertama Desember 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah naik 13,86% ke level 6.030,95. Analis melihat masih ada potensi window dressing di akhir tahun ini.

Menjelang akhir tahun biasanya manajer investasi maupun perusahaan mengatur strategi untuk mempercantik portofolio dan laporan keuangan alias window dressing. Tapi mempertimbangkan pergerakan IHSG tahun ini, analis memperkirakan window dressing tak akan sebesar tahun lalu.

"Window dressing susah dideteksi, meski ini akan tetap terjadi di Desember ini. Kalau besar sekali, mungkin tidak, karena IHSG naik tinggi dari tahun lalu. Tapi tetap akan ada saham tertentu yang akan naik," ujar Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee, Jumat (8/12).

Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani juga memprediksi ada window dressing meski tipis di tahun ini. Pasalnya, rata-rata MI maupun investor institusi telah memiliki portofolio bagus, hingga kecenderungan untuk bersih-bersih di akhir tahun cukup kecil.

Indikasi itu dapat dilihat dari pertumbuhan dana kelolaan reksadana. "Saya sempat baca dana kelolaan keseluruhan yang dicatat OJK naik hingga 23%. Jadi tidak usah lagi banyak effort untuk mempercantik portofolio di ahir tahun," ujar Riska.

Ketua Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Nur Hasan Kurniawan menyebut, saat ini porsi investasi DPLK di saham sebesar 10%-15% dari total dana kelolaan. "Bicara sektor saham, setahu saya paling banyak ke sektor perbankan dan komoditas," ujar dia.

Memang, sektor perbankan sudah naik tinggi tahun ini. Di pekan pertama Desember, Riska melihat, indikasi window dressing juga mulai terlihat dengan penguatan saham perbankan. BBTN misalnya, sudah naik 11% sejak awal Desember, sementara BBNI naik 9% sejak awal bulan ini.

Incar saham BUMN

Volume transaksi saham emiten BUMN mendadak menebal sepanjang pekan lalu. Rumornya, sejumlah institusi dana pensiun mulai memborong saham BUMN.

Ini berarti sinyal window dressing mulai muncul. Lihat ANTM. Hingga Jumat (8/12), volume transaksinya 45,31 juta saham, melompat hampir dua kali lipat daripada volume tertinggi pekan lalu, 26,74 juta saham.

Juga INAF. Jika selama ini rata-rata volumenya hanya sekian ratus ribu saham, pada 6 Desember mencapai 6,39 juta saham. Jumat lalu, volume transaksi INAF mencapai 5,78 juta saham. KAEF juga mencetak lonjakan. Saham TINS sudah lebih dulu banyak dikoleksi.

Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai, mungkin saja window dressing telah dimulai. "Dari sisi waktu, pekan ini yang paling pas," ujar dia.

Pasalnya, hari perdagangan penuh tersisa pekan ini dan pekan depan. Pekan berikutnya sudah memasuki Natal sehingga hari perdagangan kurang efektif. "Kalau window dressing di akhir tahun, juga kecil kemungkinannya karena asing sudah banyak libur. Jadi, dari segi waktu saat ini memang paling pas," kata David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×