kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi sepekan: Awas aksi profit taking


Sabtu, 10 Desember 2016 / 09:30 WIB
Investasi sepekan: Awas aksi profit taking


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pekan ini hanya mengalami kenaikan 1% setelah pada pekan sebelumnya terjadi peningkatan 2,41%.  Positifnya pergerakan indeks masih mendapat dukungan dari naiknya nilai tukar rupiah dan meredanya kekhawatiran terhadap kebijakan Trump.

"IHSG masih kokoh melanjutkan penguatan di tengah kekhawatiran akan adanya aksi profit taking akibat melemahnya bursa regional dan global," kata Analis Senior Binaartha Research Reza Priyambada. Namun IHSG masih akan naik seiring dengan naiknya pada bursa saham Amerika dan Eropa sebelumnya.

Reza memprediksi  awal pekan depan IHSG akan mengalami pelemahan di awal sesi akibat aksi profit taking. Namun, penguatan akan berlanjut hingga akhir perdagangan dengan sentimen positif dari laju bursa AS dan Eropa. Adapun menurut Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya,  pekan depan indeks akan berada pada level suppor t5.152 dan resistant 5.421. "Bursa kita masih ditopang oleh pertumbuhan ekonomi kita yang kuat," kata William.

Senin (5/12), IHSG bergerak liar mengawali perdagangan awal pekan di tengah memerahnya bursa regional terkena sentimen referendum Italia. Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,08% ke level 5.242,28 pukul 09.09 WIB. Ada 55 saham bergerak turun, 93 saham bergerak naik dan 82 saham stagnan. Volume di awal perdagangan sekitar 638,2 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 204,4 miliar. Kembali, aksi jual asing turut membebani pasar. Net sell asing sekitar 25,479 miliar.

Sesi I, IHSG berhasil melaju di tengah melemahnya bursa regional imbas pernyataan pengunduran diri Perdana Menteri Italia Matteo Renzi . Mengacu data RTI, indeks naik 0,37% atau 19,290 poin ke level 5.265,246. Tercatat 161 saham menopang penguatan IHSG. Adapun 99 saham memerah dan 107 saham stagnan. Pada sesi perdagangan pagi volume perdagangan 5,38 miliar lots saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,33 triliun. Namun, investor asing masih melakukan aksi jualnya. Di pasar reguler, net sell asing Rp 174,582 miliar dan Rp 263,436 miliar keseluruhan perdagangan.

Sesi II, IHSG awal pekan ini menutup perdagangan dengan gemilang. Indeks ditutup dengan penguatan 22,35 poin atau 0,43% menjadi 5.268,31.  Net sell di pasar reguler tercatat mencapai Rp 611 miliar lantaran investor asing lebih banyak melakukan aksi jual saham ketimbang beli. Sementara itu, net sell di pasar keseluruhan mencapai Rp 776 miliar.

Selasa (6/12), IHSG melaju kencang di zona hijau mengekor penguatan bursa regional. Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,34% ke level 5.286,441 pukul 09.09 WIB. Tercatat 146 saham bergerak naik, 20 saham bergerak turun, dan 81 saham stagnan. Volume perdagangan pagi ini 739,7 juta lots saham dengan nilai transaksi Rp 496,5 miliar. Investor asing masih saja melakukan aksi jualnya. Di awal perdagangan ini, net sell asing di kisaran Rp 6,999 miliar.

Sesi I, IHSG bertahan di zona hijau pada perdagangan sesi ini. Mengacu data RTI, indeks naik 0,09% atau 4,934 poin ke level 5.273,24. Tercatat 158 saham bergerak naik, 120 saham turun, dan 105 saham stagnan. Perdagangan pagi ini melibatkan 5,18 miliar lots saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,58 triliun. Meski melaju, penguatan IHSG masih terbatas. Aksi jual investor asing membebani IHSG untuk menguat lebih tinggi. Net sell asing pada sesi ini mencapai Rp 153,998 miliar

Sesi II, meskipun investor asing cenderung melakukan aksi jual (net sell), IHSG berhasil mendarat di zona hijau. Hingga penutupan perdagangan, IHSG naik tipis 4,66 poin atau setara 0,09% ke posisi 5.272,96. Data RTI menunjukkan, pemodal asing membukukan net sell sekitar Rp 600 miliar. Sepanjang hari ini, transaksi melibatkan 9,42 miliar lot saham, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 7,10 triliun.

Rabu (7/12), IHSG terkoreksi di tengah reli pasar saham regional. Mengacu data RTI, indeks dibuka turun 0,11% ke level 5.265,344 pukul 09.05 WIB. Ada 75 saham yang naik, 59 saham turun, dan 94 saham stagnan. Mengawali perdagangan hari ini melibatkan 659,8 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 323,08 miliar. Aksi jual investor asing turut membebani IHSG. Pagi ini net sell asing sekitar Rp 48,967 miliar.

Sesi I, IHSG semakin terkoreksi menutup perdagangan sesi ini. Mengacu RTI, indeks turun 0,75% atau 39,327 poin ke level 5.233,638. Tercatat 180 saham menyeret IHSG, dan 93 saham bergerak naik serta 100 saham stagnan. Volume perdagangan rehat pertama sebesar 4,54 miliar lots saham dengan nilai transaksi Rp 3,49 triliun. Investor asing masih saja melakukan aksi jualnya. Di pasar reguler, net sell asing Rp 221,322 miliar dan Rp 15,717 miliar keseluruhan perdagangan.

Sesi II,  setelah enam hari menguat berturut-turut, IHSG menutup perdagangan hari ini dengan pelemahan. Indeks turun 7,6 poin atau 0,14% menjadi 5.265,37.  Hari ini, bursa juga masih dilanda aksi jual oleh asing. Tercatat net sell asing di pasar reguler mencapai Rp 536,7 miliar, dan di pasar keseluruhan sebesar Rp 361,1 miliar. Total saham yang diperdagangkan hari ini 9,63 miliar dengan nilai Rp 6,92 triliun.

Kamis (8/12), IHSG rebound di tengah reli pasar regional. Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,04% ke level 5.266 pukul 09.08 WIB. Tercatat ada 121 saham bergerak naik, 36 saham bergerak turun, dan 80 saham stagnan. Dengan volume perdagangan 1,17 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 437,7 triliun. Investor asing masih melakukan aksi jualnya. Pagi ini, net sell asing sekitar Rp 46,800 miliar.

Sesi I, IHSG bertahan di zona hijau pada perdagangan ini. Mengacu data RTI, indeks berakhir naik 0,22% atau ke level 11,664 poin ke level 5.277,032. Volume perdagangan paruh pertama ini 14,2 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,48 triliun. Tercatat 136 saham bergerak naik, 121 saham bergerak turun, dan 110 stagnan. Meski melaju, investor asing masih saja melakukan aksi jualnya. Di pasar reguler, net sell asing Rp 363,444 miliar dan Rp 390,794 miliar keseluruhan perdagangan.

Sesi II, IHSG kembali bertenaga, setelah rehat dari reli kemarin. Indeks sore ini tercatat menguat 38,37 poin atau 0,73% menjadi 5.303,73.  Meski aksi jual oleh pemilik asing masih berlanjut, ada 172 saham yang menguat, berbanding 140 yang turun. Adapun 100 saham lainnya bergeming. Sampai sore ini, net sell asing sebesar Rp 418,9 miliar. Di pasar keseluruhan, net sell Rp 464,9 miliar.

Jumat (9/12), IHSG terjerembap begitu membuka perdagangan. Indeks melemah 8,1 poin atau 0,17% ke kisaran 5.294,8 pada pukul 9:03 WIB.  Indeks melemah meski hanya 60 saham yang turun, sementara yang naik 83. Adapun saham yang diam 75.

Sesi I, IHSG tak mampu menyeberang ke zona hijau sampai akhir perdagangan. Indeks melemah 14,58 poin atau 0,27% menjadi 5.289,16.  Sebanyak 123 saham yang menguat tak mampu mengimbangi 136 saham yang turun. Adapun 99 saham lainnya bergeming.  Sampai tengah hari, pasar memperdagangkan 4,12 miliar saham dengan nilai Rp 4,02 triliun.  Investor asing masih lebih banyak melakukan penjualan saham ketimbang pembelian. Net sell asing di pasar reguler tercatat Rp 126,4 miliar, dan di pasar keseluruhan Rp 9,4 miliar.

Sesi II,  di menit-menit akhir perdagangan, IHSG berhasil beranjak dari zona merah. Data RTI menunjukkan, indeks naik 4,39 poin atau 0,08% dibandingkan dengan hari sebelumnya ke level 5.308,12. Indeks masih bertahan meski pemodal asing melakukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 54,9 miliar.

 
RUPIAH

Pekan lalu rupiah sempat tembus Rp 13.500. Namun, pekan ini rupiah lebih berotot dan berhasil menyokong si duit garuda hingga ke posisi Rp 13.300.  Adalah kondisi keamanan yang kondusif seusai aksi damai 2 Desember dan masuknya repatriasi pengampunan pajak memberi sentimen positif penguatan rupiah.  Selain itu memang sedang terjadi pelemahan indeks dollar. Berikut adalah pergerakan rupiah selama sepekan.

Senin (5/12), kurs rupiah bergerak flat meski cenderung melemah di awal pekan. Mengacu data Bloomberg, pukul 10:03 di pasar spot rupiah ke Rp 13.518 per dollar AS. Dibandingkan dengan posisi pekan lalu, Jumat (3/12), pada posisi Rp 13.512 per dollar AS. Rupiah melemah tipis 0,04%.  Adapun pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah menguat ke Rp 13.516 per dollar AS atau 0,06% dari posisi pekan kemarin Rp 13.524 per dollar AS.

Sore, aksi profit taking yang masih menyerang dollar AS jadi celah bagi rupiah untuk tampil lebih unggul. Apalagi, ada dukungan fundamental positif bagi mata uang Garuda. Di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat 0,53% dari hari sebelumnya ke level Rp 13.440 per dollar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia mencatat, kurs rupiah terapresiasi 0,05% menjadi Rp 13.516 per dollar AS.

• Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, menilai, meski sajian data tenaga kerja Amerika Serikat pada akhir pekan lalu tergolong positif, namun pelaku pasar memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan aksi ambil untung alias profit taking. Sebab, lewat sajian data yang memuaskan, peluang kenaikan suku bunga The Fed pada pertengahan Desember akan semakin terbuka lebar. "Tentunya ada potensi dollar AS semakin kuat lagi, maka kini pasar memilih untuk mengambil keuntungan," jelas Reny. Apalagi dari sisi fundamental dalam negeri, sajian data inflasi yang masih terkontrol per awal Desember 2016 juga memberikan daya tahan bagi rupiah untuk unggul.

Selasa (6/12), otot rupiah semakin mengencang terhadap dollar AS. Di pasar spot, pukul 10:05 WIB, rupiah ke Rp 13.404 per dollar AS atau menguat 0,27% dari penutupan kemarin Rp 13.440 per dollar AS. Senada, pada kurs JISDOR rupiah nangkring ke level Rp 13.405 per dollar AS atau menguat 0,82% dari penutupan kemarin Rp 13.516 per dollar AS.

Sore, rupiah semakin bertenaga melawan dollar AS. Mata uang garuda bahkan berhasil kembali ke kisaran Rp 13.300 per dollar AS. Di pasar spot, nilai tukar rupiah menguat 0,52% dibandingkan dengan hari sebelumnya ke level Rp 13.370 per dollar AS. Lalu, kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat, kurs rupiah terapresiasi 0,82% ke posisi Rp 13.405 per dollar AS.

• Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, pelaku pasar masih terus mengunggulkan aset berisiko seiring membaiknya pergerakan pasar global. Ini turut memberi sentimen positif bagi rupiah, yang merupakan salah satu aset berisiko. "Belum lagi harga komoditas yang terus membaik turut menyuntikkan tenaga bagi rupiah," ujar Faisyal. Wajar, Indonesia termasuk salah satu eksportir komoditas. Hanya, lanjut Faisyal, kini pasar sedang menanti rilis data cadangan devisa Indonesia per November 2016. Diduga data tersebut akan berimbas negatif mengingat tingginya intervensi Bank Indonesia saat rupiah keok sepanjang November lalu. Tentunya itu menguras cadangan devisa yang ada.

Rabu (7/12), kurs rupiah melanjutkan relinya di hadapan dollar AS. Pada perdagangan pukul 10.08 WIB, rupiah pasar spot ke level Rp 13,336 per dollar AS atau menguat 0,25% dari penutupan kemarin Rp 13.370 per dollar. Senada, rupiah pada kurs JISDOR ke Rp 13.336 per dollar AS atau menguat 0,51% dari penutupan kemarin Rp 13.405 per dollar AS.

Sore, mata uang garuda terus mencatat penguatan sejak awal pekan. Pelaku pasar telah mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed, sementara kondisi dalam negeri terlihat stabil. Di pasar spot, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,27% ke level Rp 13.333 dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia  rupiah menguat 0,5% di Rp 13.336 per dollar AS.

• David Sumual, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, mengatakan, rupiah melanjutkan penguatan sejak awal pekan lantaran pelaku pasar sudah menyesuaikan diri dengan peluang kenaikan suku bunga The Fed bulan ini. "Secara keseluruhan, investor mulai melakukan rebalancing," ujarnya.  Dari dalam negeri, suhu politik yang cukup stabil sejak aksi damai 2 Desember lalu membuat investor yakin akan investasi dalam negeri. Faktor domestik lain yang mendukung rupiah, menurut David, adalah masuknya dana repatriasi dari program tax amnesty serta rencana pemerintah melakukan pre-funding dalam dollar AS.

Kamis (8/12), penguatan kurs mata uang garuda masih berlanjut pada perdagangan hari ini. Mengacu data Bloomberg, di pasar spot pukul 10:07 WIB rupiah ke level Rp 13.279 per dollar AS atau menguat 0,41% dari penutupan kemarin Rp 13.333 per dollar AS. Senada, pada kurs JISDOR rupiah ke level Rp 13.304 per dollar AS atau menguat 0,24% dari posisi kemarin Rp 13.336 per dollar AS. Laju rupiah sejalan dengan pelemahan dollar AS. Indeks dollar AS turun karena imbal hasil obligasi treasuri mereda dan mata investor tertuju pada pertemuan Fed pekan depan.

Sore, mengutip Bloomberg, di pasar spot nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat 0,34% ke level Rp 13.287 dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Sementara itu, di kurs tengah Bank Indonesia rupiah menguat 0,24% di Rp 13.304 per dollar AS.

• Vidi Yuliansyah, Research & Analyst PT Monex Investindo Futures, melihat ada dua penyebab yang semakin memperkokoh mata uang Garuda. Pertama, pelemahan yang dialami oleh indeks dollar AS. Setelah mencapai level tertingginya dikisaran 101.700, Kamis (8/12) indeks justru terkoreksi ke level 99.878. “Kedua, data perdagangan China yang menunjukkan lonjakan impor dalam dua tahun ini juga cukup mendatangkan angin segar bagi rupiah,” paparnya kepada KONTAN. Sementara itu, dari domestik sendiri, tidak ada rilis data yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Menurut Vidi, penguatan yang terjadi hari ini masih cukup ditopang dari faktor eksternal.

Jumat (9/12), rupiah tarif napas sejenak setelah menguat empat hari berturut-turut. Pagi ini, giliran dollar AS mengungguli rupiah di posisi Rp 13.336, di pasar spot pukul 9:10 WIB. Dollar AS bergerak melemah selama empat hari sebelumnya berturut-turut. Kemarin, rupiah masih diperdagangkan di Rp 13.287 per dollar AS.

Sore,  rupiah kembali melemah pada penutupan perdagangan. Di pasar valas, nilai tukar rupiah terkoreksi -32 poin (-0,24%) ke Rp 13.319 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp 13.285-Rp 13.351. Saat pembukaan pasar, dollar AS mengungguli rupiah di posisi Rp 13.336 per lembarnya pada pukul 9:10 WIB.  


EMAS

Pekan ini emas Antam mengalami pnurunan baik pada harga jual maupun pada harga beli kembali (buyback). Harga emas Antam selama sepekan mengalami penurunan sebesar Rp 4.000. Adapun harga beli kembali (buy back) mengalami sebesar Rp 15.000. Berikut pergerakan emas Antam selama sepekan:

Senin (5/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 589.000. Angka ini naik Rp 1.000 dari posisi harga Sabtu (3/12) kemarin. Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini naik Rp 3.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 514.000 per gram.

Selasa (6/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 587.000. Angka ini turun Rp 2.000 dari posisi harga Senin (5/12). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini turun Rp 7.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 507.000 per gram.

Rabu (7/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 586.000. Angka ini turun Rp 1.000 dari posisi harga Selasa (6/12). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini turun Rp 5.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 502.000 per gram.

Kamis (8/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 586.000. Angka ini sama dari posisi harga Rabu (7/12). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini juga sama dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 502.000 per gram.

Jumat (9/12), seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 585.000. Angka ini turun Rp 1.000 dari posisi harga Kamis (8/12). Adapun harga pembelian kembali (buyback) emas Antam hari ini turun Rp 3.000 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam hari ini berada di angka Rp 499.000 per gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×