kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini skenario valuasi Pertagas versi Credit Suisse


Selasa, 24 April 2018 / 14:07 WIB
Ini skenario valuasi Pertagas versi Credit Suisse
ILUSTRASI. FSRU Lampung PGN


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah beserta pihak terkait lainnya tengah menghitung valuasi saham Pertagas. Valuasi ini bakal menjadi acuan akuisisi anak usaha Pertamina tersebut.

Namun, Credit Suisse sudah memberikan gambaran pada level berapa akuisisi bakal dilakukan. Ada tiga skenario harga berdasarkan perhitungan Credit Suisse dalam risetnya hari ini, Selasa (24/4).

Dari yang paling terdiskon, skenario harga pertama sebesar Rp 1.890 per saham. Credit Suisse menyebut area ini sebagai awan kelabu. Level harga itu mencerminkan price earning ratio (PER) 13,3 kali dan potensi penurunan 5% atas proforma earning per share (EPS).

Skenario kedua, skema basic atau dasar. Level harganya Rp 2.400 per saham. PER sebesar 16 kali dengan potensi kenaikan (upside) sebesar 7% atas proforma EPS.

Terakhir, skenario area awan cerah, dengan level harga Rp 3.110 per saham. Level harga itu mencerminkan PER 16 kali dengan potensi upside 38% atas proforma EPS.

Deputi Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno sebelumnya memastikan, skema atas integrasi Pertagas dan PGAS akan dilakukan melalui skema akuisisi. Namun, dia belum bersedia merinci berapa nilai akuisisi tersebut. "Sedang dihitung oleh KJPP yang ditunjuk," ujarnya kepada Kontan.co.id belum lama ini.

Seperti diketahui, akuisisi Pertagas oleh PGAS merupakan kelanjutan atas terbentuknya holding BUMN migas pada 11 April 2018 lalu, Kementerian BUMN dan Pertamina akan membentuk subholding.

Subholding akan terdiri dari subholding gas, subholding hulu, subholding pemasaran, dan subholding hilir. Subholding gas akan terdiri dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan Pertamina Gas. Rencana awalnya PGAS akan mengakuisisi Pertagas untuk membentuk subholding.

Sementara, subholding hulu terdiri dari Pertamina hulu dan Saka Energi Indonesia. Pertamina akan rencananya akan mengakuisisi Saka Energi Indonesia.

Fajar belum bersedia mengungkapkan kapan akuisisi Pertagas oleh PGAS akan dilakukan. Namun, sebelumnya disebutkan, pemerintah menargetkan seluruh transaksi pembentukan subholding hulu dan subholding gas tersebut bisa selesai pada Agustus 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×