kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini pendapat analis soal proyeksi IHSG sesi II


Senin, 19 Agustus 2013 / 14:05 WIB
Ini pendapat analis soal proyeksi IHSG sesi II
ILUSTRASI. Jangan Sampai Terkecoh, Ini Cara Membedakan Minyak Goreng Asli dan Palsu. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I ditutup di zona merah. IHSG tercatat turun 3,84% atau 175,345 poin ke posisi 4.393,309.

Sejumlah analis memperkirakan IHSG sesi II masih akan melemah. Analis Trust Securities Reza Priyambada bilang, pelemahan IHSG lantaran investor asing banyak melakukan aksi jual terkait ekspektasi penurunan neraca berjalan Bank Indonesia (BI).

Menurut Reza, risiko perekonomian domestik akan meningkat setelah BI berencana mengatur likuiditas perbankan, yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan kredit perbankan.

Selain itu juga, masih turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat turut menyumbang sentimen negatif terhadap IHSG. "Ancaman pelemahan rupiah atas dolar AS yang mendekati Rp 10.500 turut memperburuk sentimen pasar," kata Reza, Senin (19/8).

Reza memperkirakan, IHSG sesi II berada pada kisaran support di 4.350-4.389 dan resisten di 4.412-4.438. Senada, analis Asjaya Indosurya Securities, Dimas Adrianto mengungkapkan, semakin melemahnya nilai tukar Rupiah menjadi perhatian utama pelaku pasar terutama pelaku pasar asing.

"Tren Rupiah diperkirakan akan semakin melemah akan membuat pemodal asing menarik dananya dari pasar modal. Perhatian juga tertuju pada pertemuan FOMC yang akan membahas kebijakan moneter yang akan diambil oleh Federal Reserve yang salah satunya adalah mengenai pengurangan stimulus dan tingkat bunga acuan," ujar Dimas.

Dimas memperkirakan, pergerakan IHSG sesi II masih melemah dengan rentang support 4.350 dan resistance 4.600. Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, Dimas menyarankan investor untuk mencermati saham-saham berkinerja bagus yang terkoreksi.

Sementara itu, Analis Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengungkapkan, posisi rupiah yang goyah membuat asing melakukan tekanan jual. Asing agresif itu membuat membuat IHSG berakhir di bawah support 4.450, dan jika IHSG ditutup di bawah support yang kurang baik, maka bisa mengerek ke 4.200 hingga 3.950.

Satrio memperkirakan, IHSG sesi II bergerak di support 4.373-4.400 dan resisten di 4.450-4.560. Untuk saham, Satrio merekomendasikan posisi hold. "Untuk positioning buy on weakness, bisa untuk saham bank, konstruksi, telekomunikasi dan semen, tapi harus tunggu di harga support yang berarti harus menunggu sampai IHSG di bawah 4.250, baru bisa mulai positioning," ujar Satrio. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×