kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks melesat, kekayaan konglomerat meningkat


Senin, 29 Januari 2018 / 21:20 WIB
Indeks melesat, kekayaan konglomerat meningkat


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Punya perusahaan memang enak, apalagi jika perusahaan itu merupakan perusahaan tercatat. Kekayaan bisa langsung meningkat seiring dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan harga saham yang melesat.

Contoh, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Saham ini menjadi salah satu penggerak IHSG dengan kenaikan 4,1% sejak awal tahun. Awal pekan ini, Senin (29/1), saham BBCA ditutup pada level Rp 22.800 per saham, melesat 46% dari sebelumnya Rp 15.575 di hari yang sama tahun lalu.

Ada dua konglomerasi dalam struktur pemegang saham utama BBCA, yakni Grup Djarum dan Grup Salim. Grup Djarum diwakili oleh Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono. Keduanya menguasai 11,62 miliar atau 47,15% saham BBCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan.

Sedangkan, Grup Salim langsung diwakili oleh nama Anthoni Salim. Dia memiliki 434,08 juta atau setara sekitar 1,76% saham BBCA.

Dengan kenaikan harga tersebut, kekayaan Keluarga Hartono melesat 46% menjadi Rp 264,94 triliun dari sebelumnya Rp 180,98 triliun pada 29 Januari 2017. Sedangkan kekayaan Anthoni Salim naik menjadi Rp 9,89 triliun dari sebelumnya Rp 6,76 triliun.

Kinerja saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga memberikan pundi-pundi kekayaan bagi pemiliknya. Ada dua nama konglomerat yang menguasai ADRO, yakni Edwin Soeryadjaja dan Garibaldi Tohir dengan kepemilikan masing-masing 1,05 miliar dan 1,98 miliar saham ADRO.

Saham ADRO selama satu tahun belakangan ini telah melompat 49% menjadi Rp 2.560 dari sebelumnya Rp 1.715 per saham. Sehingga, kekayaan Edwin melonjak jadi Rp 2,69 triliun dari sebelumnya Rp 1,8 triliun. Sedangkan, Garibaldi memiliki kekayaan Rp 5,07 triliun dari sebelumnya Rp 3,39 triliun hanya dari saham ADRO.

Salah satu emiten Grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) juga mencatat kinerja saham yang gemilang. Harga sahamnya secara tahunan meroket 748% menjadi Rp 8.525 dari sebelumnya hanya Rp 1.005 per saham. Alhasil, kekayaan Grup Sinarmas melalui 2,88 miliar saham yang dipegang oleh PT Purinusa Ekapersada lompat jadi Rp 24,59 triliun dari sebelumnya hanya Rp 2,98 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×