Reporter: Emir Yanwardhana, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar di tengah pelemahan bursa regional, Selasa (10/1). Mengacu data RTI, IHSG naik 0,02% ke level 5.317,955 pukul 09:15 WIB.
Tercatat 82 saham bergerak naik, 82 saham bergerak turun, dan 104 saham stagnan. Volume perdagangan pagi ini 1,80 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 555 miliar.
Delapa dari 10 indeks sektoral memerah. Sektor infrastruktur memimpin penurunan 0,54%. Sementara, sektor keuangan paling tinggi penguatannya 0,55%.
Investor asing masih membukukan aksi beli. Di awal perdagangan pagi ini net buy asing sekitar Rp 11,326 miliar.
Sebelumnya, IHSG) melemah 0,57% ke level 5.316,36 pada Senin (9/1). Ini penurunan pertama pada perdagangan tahun 2017, setelah menguat 1,3% pada akumulasi perdagangan pekan lalu.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, aksi profit taking menjadi penekan bursa. Cadangan devisa yang naik US$ 4,9 miliar menjadi US$ 116,4 miliar tak mampu mengangkat bursa. "Sentimen dari global juga menekan," kata Hans.
Dia mengatakan, pasar masih dihantui ketidakpastian kebijakan fiskal dari kabinet kerja AS. Investor saat ini mulai berhati-hati sampai pada tanggal 20 Januari. Hans memprediksi perdagangan hari ini masih cenderung konsolidasi menurun tipis pada support 5.246-5.301 dan resistance 5.460-5400.
Di sisi lain, pasar saham Asia memerah mengikuti pelemahan bursa Amerika Serikat (AS). Indeks Topix Jepang turun 0,1% pada level 1.552,11 pada 09:23 pagi di Tokyo. Nikkei 225 turun 0,2% berada pada level 19.422,44
Saham-saham Eksportir dan bank-bank besar menyeret Topix karena yen naik 0,9% dari hari Senin seiring tergelincirnya imbal hasil Treasury AS.
Sekitar 10 saham melemah untuk setiap tujuh yang naik di Indeks Topix, setelah indeks S & P 500 dan indeks Stoxx Europe 600 tergelincir Senin. Minyak mentah AS di bawah US$ 52 per barel setelah anjlok tajam dalam lebih dari lima pekan. Pasar Jepang libur pada Senin kemarin karena hari libur nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News