Reporter: Ghina Ghaliya Quddus, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar mengawali perdagangan awal pekan, Senin (5/12) di tengah memerahnya bursa regional terkena sentimen referendum Italia. Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,08% ke level 5.242,28 pukul 09.09 WIB.
Ada 55 saham bergerak turun, 93 saham bergerak naik dan 82 saham stagnan. Volume di awal perdagangan sekitar 638,2 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 204,4 miliar.
Enam dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor agrikultur paling dalam pelemahannya 0,34%. Sementara, sektor infrastruktur paling tinggi penguatannya 0,15%.
Kembali, aksi jual asing turut membebani pasar. Net sell asing sekitar 25,479 miliar.
Analis NH Korindo Deky Rahmat Sani mengatakan, setelah penguatan selama empat hari berturut-turut, indeks berpotensi bergerak melemah. "Kemungkinan akan ada aksi profit taking," katanya.
Indeks saham juga bakal terpengaruh oleh pengumuman penyerapan tenaga kerja sektor swasta Amerika Serikat pekan lalu alias non farm payroll. "Data tersebut penting karena menjadi data tenaga kerja terakhir sebelum adanya kenaikan Fed funds rate," kata Deky.
Deky memprediksi, pada hari ini indeks saham akan bergerak dengan support pada 5,219–5,177 dan resistance pada 5,274–5,293.
Referendum Italia
Bursa saham Asia memerah pasca Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan akan mengundurkan diri di tengah polling referendum reformasi konstitusi.
Mengacu Bloomberg, Senin (5/12), indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% pada 09:09 pagi di Tokyo karena investor menghindari aset berisiko.
Sebuah laporan pekerjaan AS untuk November pada hari Jumat menunjukkan peningkatan nonfarm payrolls lebih dari pada bulan Oktober, namun upah tiba-tiba menurun, yang memicu pelemahan dalam greenback dan ekuitas Amerika.
Indeks Topix Jepang turun 0,4%. Indeks S&P / ASX 200 Australia turun 0,5% dan Indeks Selandia Baru S&P / NZX 50 turun 0,3% karena perdana menteri negara tersebut, John Key, mengatakan ia akan akan mundur dan partainya akan memilih pemimpin baru pada 12 Desember. Indeks Korea Selatan Kospi turun 0,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News